www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Friday, June 18, 2010

4 tips dan trik dari IMF & Bank Dunia


Tatkala suatu misi IMF memasuki suatu negara, mereka sebenarnya tidak lain menjalankan rancangan untuk peghancuran lembaga-lembaga sosial ekonomi di balik dalih persyaratan untuk meminjamkan uang. Menurut Joseph Stiglitz, mantan Kepala Tim Ekonom Bank Dunia, IMF biasanya mengembangkan program 4 Langkah :

Langkah pertama adalah program 'privatisasi' yang menurut Stiglitz lebih tepat disebut dengan program 'penyuapan'.Pada program ini perusahaan-perusahaan milik negara penerima bantuan IMF harus dijual kepada swasta dengan alasan untuk mendapatkan dana tunai segar . Pada tahapan ini menurut Stiglitz," Kita bisa melihat bagaimana mata para pejabat keuangan di negara penerima bantuan itu terbelalak tatkala mengetahui prospek pemberian 10% komisi beberapa milyar Dollar yang akan dibayarkan langsung ke rekening pribadi yang bersangkutan di suatu bank Swiss, yang diambilkan dari harga penjualan aset nasional mereka tadi"

Langkah kedua, adalah Liberalisasi Pasar Modal. Dalam teorinya deregulasi pasar modal memungkinkan modal investasi mengalir keluar-masuk.Namun dengan ditingkatkannya pemasukan modal investasi dari luar, pada gilirannya akan menyebabkan pengurasan cadangan devisa negara yang bersangkutan untuk mendatangkan aset melalui impor dari negara-negara yang ditunjuk oleh IMF. Malangnya lagi, dalam kasus Indonesia dan Brazil, menurut Stiglitz, modal itu hanya keluar dan keluar, tidak pernah balik.

Langkah ketiga, yaitu Pricing- Penentuan Harga sesuai Pasar, sebuah istilah yang muluk untuk program menaikkan harga komoditas strategis seperti pangan, air bersih, dan BBM. Tahapan ini mudah dapat diprediksi akan menuju ke langkah tiga-setengah yaitu apa yang dinamakan oleh Stiglitz, "Kerusuhan IMF".

Kerusuhan hasil ciptaan IMF itu sudah bisa diprediksikan dan sangat menyakitkan hati. Tatkala suatu negara sudah jatuh pingsan, (IMF) akan mengambil keuntungan dan memeras sampai tetes darah terakhir yang masih ada pada negara debitor. Suhu akan terus meningkat, dan pada saatnya ketel itu meledak", seperti halnya ketika IMF, menurut Stiglitz, mengharuskan menghapus subsidi untuk beras dan BBM bagi kaum miskin di Indonesia pada tahun 1998.Indonesia meledak dengan kerusuhan, contoh lain kerusuhan di Bolivia sehubungan dengan kenaikan tarif air bersih pada tahun 2001, dan pada bulan Februari 2002 kerusuhan di Ekuador karena kenaikan harga gas dapur yang diperintahkan oleh Bank Dunia. Kesan yang ada ialah kerusuhan itu memang direncanakan.

Dan memang begitu apa yang tidak diketahui oleh Stiglitz, bahwa BBC dan koran The Observer, London, berhasil memperoleh beberapa dokumen dari kalangan dalam Bank Dunia, yang diberi cap 'Confidential', 'Restricted' , dan 'not to be Disclosed'. Salah satu di antara dokumen-dokumen itu adalah apa yang disebut 'Interim Country Assistance Strategy' (Strategi Bantuan Sementara) untuk Ekuador. Di dalam dokumen itu Bank Dunia beberapa kali menjelaskan-dengan ketepatan yang mendirikan bulu roma- bahwa mereka mengharapkan bahwa rencana mereka akan menyalakan "kerusuhan sosial", begitu istilah birokrasi terhadap negara yang terbakar. (Bagaimana dengan tragedi Mei 1998 di Jakarta yang juga mendirikan bulu roma????)

dan langkah keempat yang oleh IMF dan Bank Dunia diberi nama "Strategi Pengentasan Kemiskinan" yaitu Pasar Bebas, maksudnya pasar bebas berdasarkan aturan dari WTO (World Trade Organization-Organisasi Perdagangan Dunia) dan Bank Dunia. Stiglitz, orang dalam Bank Dunia itu menyamakan 'pasar bebas' dengan 'perang candu'. "Konsep itu bertujuan membuka pasar", katanya."Persis seperti halnya pada abad ke 19, negara-negara Barat dan Amerika Serikat menghancurkan rintangan yang ada bagi perdagangan di Cina. Sekarang hal yang sama dilakukan untuk membuka pasar agar mereka dapat berdagang di Asia, Amerika Latin, dan Afrika, sementara negara-negara barat itu memasang tembok yang tinggi terhadap impor hasil pertanian dan produk manufaktur dari Dunia Ketiga."

Demikianlah langkah IMF dan Bank Dunia di hampir seluruh dunia termasuk negeri ini, yang masih berlangsung hingga kini .

sumber : Zionisme : Gerakan Menaklukkan Dunia, ZA.Maulani (2003)

No comments: