Hyperinflasi di AS memang sedang menunggu waktu untuk meledak. Data di samping menggambarkan data belanja (garis merah), penerimaan pajak (garis biru) dan utang (balok hijau) pemerintah federal AS kurun waktu Januari 2000 hingga Mei 2010. Terjadi kesenjangan yang makin melebar antara penerimaan pajak dan utang. Bagaimana cara pemerintah AS untuk menutup tambalan itu? apabila berbagai cara gagal ditempuh, maka pilihan terakhir adalah "print it" cetak saja Dollar, toh bahan bakunya kertas, mudah dan murah diperoleh. Dan tampaknya inilah yang terpaksa di lakukan oleh Bank Sentral AS. Sehingga jumlah uang beredar lebih banyak dari yang diminta oleh pasar, sehingga muncullah hyperinflasi. Akibat otomatisnya tentu naiknya harga emas dan berbagai komoditas.
wallahu 'alam
wallahu 'alam
No comments:
Post a Comment