14 June 2010, 19:38.
Setelah militer penjajah Zionis menyerang kafilah 7 kapal kemanusiaan yang tergabung dalam Freedom Flotilla 31 Mei yang lalu, merampas semua barang bantuan kemanusiaan, termasuk kapal-kapal yang mengangkutnya, membunuh sejumlah aktivis kemanusiaan internasional yang ada di dalamnya dan mendeportasi yang lainnya; setelah semua kebiadaban militer Zionis itu mereka pertontonkan di depan mata dunia internasional, justru semakin banyak lagi para aktivis internasional yang “nekad” hendak menembus blokade Gaza, apa pun resiko yang akan menghadang mereka. Bahkan kini tercatat lebih dari 4000 aktivis internasional yang telah mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam kafilah perjalanan menembus blokade Gaza tersebut. Salah satu gerakan mendobrak blokade itu adalah sekelompok aktivis perempuan yang akan bertolak dari Beirut.
Sahabatalaqsha.com-Beirut- Samr Al Hajj, seorang aktivis kemanusiaan perempuan Libanon yang juga koordinator Persiapan Kapal Kemanusiaan Libanon “Maryam,” mengumumkan bahwa kapal berpenumpang para aktivis perempuan Libanon yang akan bertolak dari Beirut itu akan membawa bantuan makanan dan perlengkapan medis ke Jalur Gaza, dalam rangka mendobrak blokade Zionis terhadap wilayah itu.
Samr Al Hajj menjelaskan bahwa timnya telah selesai melakukan segala persiapan pemberangkatan kapal yang akan memuat para aktivis perempuan itu. Karena itulah kapal bantuan kemanusiaan tersebut diberi nama Maryam.
Dalam acara jumpa pers yang dihadiri oleh sejumlah pejabat kedutaan-kedutaan besar maupun konsulat negara-negara sahabat dan para aktivis dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat, Samr Al Hajj mengatakan bahwa kapal Maryam akan bertolak ke Gaza untuk mendobrak blokade atas rakyat Palestina di sana.
Samr Al Hajj juga mengatakan bahwa masih terbuka peluang bagi para perempuan yang ingin ikut serta dalam kapal kemanusiaan tersebut. av/ral.
No comments:
Post a Comment