www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Friday, October 19, 2012

Era Tinta Dinilai Tak Relevan, Newsweek Akhiri Edisi Cetak


Kabar terbaru, majalah berita terkemuka, Newsweek, akan berhenti menerbitkan edisi cetak dan beralih ke digital. Majalah yang bermarkas di New York ini akan menerbitkan edisi cetak terakhirnya pada 31 Desember mendatang setelah berusia 80 tahun. 

"Era cetak majalah dengan tinta akan berakhir di Newsweek pada 31 Desember 2012," kata editor Newsweek, Tina Brown, seperti dikutip Huffington Post, 18 Oktober 2012. Sebagai penggantinya adalah versi internet dengan nama Newsweek Global yang mulai tersedia pada awal tahun depan.
Barry Diller, kepala perusahaan yang memiliki Newsweek, bulan Juli lalu telah mengumumkan bahwa penerbitan itu telah melakukan evaluasi mengenai masa depan majalah berita mingguan.
Pengumuman mengenai perpindahan dari cetak ke online itu diumumkan pada hari Kamis (18/10/2012).

Menurut  Tina Brown, percetakan dengan tinta serta kertas tidak lagi relevan digunakan majalah pada saat ini. Dengan format digital, menurutnya Newsweek dapat bisa menggapai banyak pembaca di seluruh dunia. Apalagi sudah banyak orang yang melek teknologi dan menggunakan telepon seluler pintar untuk mengakses informasi. "Tapi semuanya dapat berdampak pada pemecatan karyawan," ujarnya dikutip AFP.
Pihak Newsweek mengatakan keputusan diambil untuk menanggapi tantangan ekonomi dalam percetakan dan distribusi.
"Kami mengalihkan Newsweek, tidak menyatakan selamat tinggal," seperti tertulis dalam pernyataan Tina Brown, pemimpin redaksi dan pendiri situs internet Newsweek Daily Beast Company dikutip BBC.
"Keputusan ini bukan tentang kualitas merek atau jurnalistik, karena masih akan tetap kuat selamanya. Ini merupakan tantangan ekonomi dalam percetakan dan distribusi," tambahnya.
Sebelumnya, selama berpuluh-puluh tahun, Newsweek  bersaing dengan TIME  namun belakangan ini keduanya menghadapi penurunan pendapatan secara terus menerus.

Tina Brown mengakui bahwa penggabungan edisi cetak dengan internet Daily Beast menjadi Newsweek Global akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja.
"Disesalkan kalau kami mengantisipasi pengurangan staf serta perampingan dari operasi redaksional dan bisnis, baik di Amerika Serikat maupun internasional," tulisnya dalam memo yang disebarkan kepada para staf.

Ditambahkan bahwa versi internet nantinya akan berupa satu edisi tunggal untuk pasar internasional dengan sasaran para pengguna yang bergerak tinggi dan merupakan pembentuk opini yang ingin mengetahui peristiwa-peristiwa di dunia dengan isi yang canggih.

Edisi tersebut akan tersedia untuk komputer meja, tablet, dan telepon genggam berdasarkan sistem berlangganan.

Para wartawan mengatakan rencana penutupan Newsweek ini mencerminkan kecenderungan yang terus berlangsung di dunia surat kabar dan majalah untuk pindah ke internet sejalan dengan berkurangnya pemasukan iklan di edisi cetak.

Pada tahun 2003, sirkulasi majalah ini di seluruh dunia mencapai lebih dari 4 juta, termasuk 2,7 juta di Amerika. Tahun 2010, oplah majalah itu turun menjadi 1,5 juta. Majalah ini selain terbit dalam edisi internasional bahasa Inggris, juga terbit dalam edisi sejumlah bahasa antara lain Jepang, Korea, Polandia, Spanyol, Arab dan Turki. Edisi Rusia majalah ini ditutup pada Oktober 2010.
Setelah serangan 11 September, majalah ini mengeluarkan laporan utama berjudul “Why They Hate America?”, liputan terkenal dan menjadi kontroversi yang mengungkapkan kebencian di banyak belahan dunia muslim atas Amerika Serikat. Edisi ini adalah salah satu yang paling banyak dibaca orang di dunia.*


http://www.hidayatullah.com/read/25489/19/10/2012/era-tinta-dinilai-tak-relevan,-newsweek-akhiri-edisi-cetak.html

No comments: