Sebuah survei menunjukkan bahwa 40% atau lebih dari
sepertiga warga ‘Israel’ ingin berimigrasi ke negara lain akibat
persoalan ekonomi dan tingginya biaya hidup di ‘Israel’. Jajak pendapat
ini dilakukan oleh harian ‘Israel’, Haaretz.
Seperti dikutip dari Press TV, survei dilakukan saat perekonomian
‘Israel’ yang sakit mulai berdampak pada dunia politik. Pada 15 Oktober
lalu, parlemen ‘Israel’ mengatakan ingin membubarkan Knesset (parlemen
‘Israel’) dan melakukan pemilu pada Januari 2013 setelah terjadi beda
pendapat antara para mitra koalisi terkait penghematan anggaran tahun
2013.
Dalam beberapa bulan terakhir, ‘Israel’ menggelar aksi protes
terhadap pemotongan anggaran dimana rezim Perdana Menteri ‘Israel’,
Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa penghematan diperlukan untuk
mengurangi defisit anggaran dan melindungi ekonomi.
Netanyahu telah membentuk komite untuk mengatasi tuntutan anti penghematan, namun menurut para demonstran, tidak ada langkah nyata yang diambil Netanyahu. Pada bulan Oktober, sebuah survei oleh organisasi bantuan kemanusiaan ‘Israel’ menyebutkan bahwa sekitar 75% dari rakyat ‘Israel’ mengkhawatirkan kolapsnya ekonomi ‘Israel’. Survei itu juga menunjukkan, sekitar 78% dari para sampel mengatakan bahwa rezim Tel Aviv tidak memiliki rencana untuk mengatasi kemiskinan dan masalah kesenjangan sosial. (MR/ Sahabat al-Aqsha)
http://sahabatalaqsha.com/nws/?p=9157
No comments:
Post a Comment