Warren Buffet investor handal dengan perusahaannya Berkshire Hathaway pernah melakukan kesalahan terbesar dalam 2 dekade terakhir, ketika sahamnya di Conoco Philips anjlok sedemikian rupa. Awalnya Warren membeli saham tersebut justru ketika harga minyak mendekati puncak, dan ketika harga minyak turun drastis diikuti dengan penurunan saham Conoco maka rugilah dia. Begitu pula di investasi emas, psikologis konsumen rame-rame beli emas ketika harganya tinggi, dengan harapan akan naik selanjutnya. Justru sebaliknya saat tepat membeli emas adalah ketika harganya rendah. Saat ini 1 Dinar Rp1.392.240, masih lebih rendah ketika puncaknya pernah seharga Rp 1,6 juta. Akankah harganya akan terus melampaui Rp. 1, 6 juta. Mungkin saja, sebab ketika Dinar menyentuh level tertingginya dan kemudian turun kembali, maka amat mungkin harganya akan kembali menyentuh level tersebut bahkan melampauinya. Masalahnya kita tidak tahu apa yang terjadi di depan, namun bila sasarannya untuk investasi jangka panjang maka tidak mengapa bila kita tidak terlalu menunggu best price dan memang Dinar cocok untuk jangka menengah dan panjang . Seperti kata John Embry " Jangan pikirkan berapa harga emas saat ini tapi lihatlah berapa gram emas yang kau punya"
No comments:
Post a Comment