www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, May 5, 2009

Pasar Muslim

Sering kali kita melihat para pedagang spt tukang somay, bakso, perabotan, kasur, bunga, sol sepatu dll yang berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya. Mereka biasanya tidak punya tempat yang dituju karena mereka memang ingin berkeliling menjajakan barang atau skillnya. Kenapa mereka berkeliling? Sebab mereka tidak mempunyai satu tempat yang bernama pasar. Sehingga setiap jengkal jalan, gang, komplek adalah pasar mereka. Inilah masalah terbesar para pedagang disamping modal. Padahal Rasulullah SAW amat memperhatikan pasar. Sehingga ketika awal hijrah salah satu yang beliau bangun adalah pasar. Di samping menegakkan izzah kaum muslimin dalam perekonomian tentunya juga untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Tetapi pasar inilah yang hilang bagi sebagian besar kaum muslimin. Sebab pasar saat ini justru dikuasai kaum kafirin, sehingga hanya yang kaya saja yang bisa berjualan di pasar tersebut, sebab mahalnya harga sewa kios. Berbeda dengan pasar yang dikelola Nabi Muhammad SAW yang gratis dimasuki para pedagang, pasar yang ada saat ini hanya boleh dimasuki pedagang berduit tadi. Sehingga pedagang-pedagang kecil di awal tadi sulit untuk ikut berjualan di pasar yang ada saat ini. Kalaupun ada pasar tradisional maka pemerintah akan merobohkannya dan dibangun baru dengan sewa yang mencekik. Nah apabila sesama kaum muslimin mau untuk saling membeli sesama mereka di pasar yang mereka bentuk maka itu amatlah baik. Pasar saat ini tidak mesti berupa fisik, dunia maya saat ini merupakan pasar yang bisa diakses dengan mudah tanpa batas geografis. Dengan adanya komunitas-komunitas muslim di internet, kita yakin ini menjadi embrio bagi pembentukan pasar Islam dimana produsen, konsumen, dan pengelolanya adalah muslim. Tinggal masalahnya bagaimana para pedangan kecil tadi juga melek internet, tetapi setidaknya kita mulai dari diri kita dahulu untuk saling bersinergi sesama muslim.

No comments: