Dinasti Rothschild di Eropa
1694: Bank of England
didirikan dengan nama yang menipu. Nama itu menipu karena bank yang
dikendalikan oleh Pemerintah Inggris tersebut adalah institusi swasta
yang didirikan oleh orang-orang Yahudi.
1698: Selama
4 tahun berikutnya, kendali Yahudi terhadap asupan uang Inggris
melejit, sehingga utang pemerintah kepada Bank of England berubah dari
yang awalnya sebesar 1.250.000 Pounsterling menjadi 16.000.000
Poundsterling hanya dalam 4 tahun. Kenaikannya sebesar 1.280 %.
1785: Pemerintah
Bavaria (Bavaria diidentikkan dengan Jerman, karena terletak di sebelah
Tenggara Jerman dengan penduduknya yang sangat padat) mencabut
"Illuminati" dan menutup semua kelompok lokal Grand Orient di Bavaria,
setelah ditemukan sebuah buku yang ditulis oleh Xavier Zwack, rekan Adam
Weishaupt (seorang kepercayaan Mayer Amschel Rothschild untuk
menciptakan Illuminati) tentang Revolusi Perancis.
Revolusi Perancis adalah mimpi para bankir pusat, karena Revolusi akan menetapkan ketentuan baru dan meluluskan hukum-hukum baru yang akan melarang Gereja Roma untuk memungut pajak dan mencopot hak gereja untuk bebas dari pungutan pajak.
1798: Nathan Mayer
Rothschild (anak keempat Mayer Amschel Rothschild) ketika berusia 21
tahun meninggalkan Frankfurt menuju Inggris. Dengan banyak uang yang
diberikan oleh ayahnya, dia membangun sebuah rumah perbankan di London.
1810: Sir Francis
Baring dan Abraham Goldsmid meninggal. Dengan kejadian ini, Nathan Mayer
Rothschild menjadi satu-satunya bankir besar di Inggris. Pada tahun
yang sama, Salomon Mayer Rothschild (anak ketiga Mayer Amschel
Rothschild) pergi ke Vienna, Austria, dan mendirikan bank M. Von
Rothschild und Söhne.
1812: Jacob (James)
Mayer Rothschild (anak terakhir Mayer Amschel Rothschild) pergi ke
Paris, Perancis, untuk mendirikan Bank de Rothschild Frères.
1815: Lima pria
Rothschild bersaudara bekerja untuk memasok emas kepada tentara
Wellington (lewat Nathan di Inggris) dan tentara Napoleon (lewat Jacob
di Perancis), dan memulai kebijakan mereka untuk mendanai kedua pihak
dalam perang. Tidak jadi soal negara mana yang kalah perang, karena
pinjaman diberikan dengan jaminan bahwa pihak yang menang akan
menguangkan utang-utang pihak yang kalah.
Dalam perang ini juga, Keluarga
Rothschild menggunakan bank-bank yang telah mereka sebarkan di seluruh
Eropa untuk membangun jaringan layanan pos. Cuma kurir-kurir Rothschild
yang diizinkan melewati blokade Inggris dan Perancis.
Salah satu kurir Rothschild, seorang
pria bernama Rothworth setelah tahu bahwa Inggris memenangkan perang
Waterloo, pergi ke channel mengantarkan berita ini kepada Nathan Mayer
Rothschild. Nathan kemudian memasuki bursa saham dan memerintahkan semua
pekerjanya untuk menjual konsul (sekarang dikenal dengan istilah
obligasi). Para pedagang lain panik, mengira Inggris kalah perang, dan
mulai menjual konsul mereka dengan kalut.
Akhirnya, nilai konsul-konsul anjlok.
Saat itu, Nathan Mayer Rothschild diam-diam memerintahkan para
pekerjanya untuk membeli semua konsul yang bisa mereka dapatkan.
Ketika pada kenyataannya Inggris
memenangi perang, konsul-konsul itu meroket tinggi, yang membuat Nathan
mendapatkan laba 20 banding 1 terhadap investasinya. Kepemilikin
obligasi atau konsul ini memberi Keluarga Rothschild kendali penuh atas
ekonomi Inggris, sehingga memaksa Inggris membangun sebuah Bank of
England baru di bawah kendali Nathan Mayer Rothschild.
Fakta yang unik, Nathan secara
terang-terangan menyombongkan diri bahwa dalam 17 tahun keberadaannya di
Inggris, dia telah meningkatkan saham awalnya sebesar 20.000
Poundsterling yang diberikan oleh ayahnya sebanyak 2.500 kali menjadi
50.000.000 Poundsterling.
Pada akhir abad ini, periode masa yang
dikenal sebagai "Zaman Rothschild", yang diperkirakan menguasai lebih
dari setengah kekayaan dunia.
Namun ada yang tidak berjalan seperti yang diinginkan oleh
Keluarga Rothschild, yaitu Konggres Wina yang dimulai pada September 1814 dan diakhiri pada Juni 1815. Konggres Wina ini digelar agar Keluarga Rothschild dapat membentuk sebuah pemerintahan dunia. Namun rencana mereka gagal ketika Tsar Alexander I Rusia, salah satu kekuatan besar yang tidak takluk pada bank sentral Rothschild, menolak menerima gagasan pemerintahan dunia.
Karena berang, Nathan Mayer Rothschild
bersumpah bahwa suatu hari dia atau keturunannya akan menghancurkan
seluruh keluarga dan keturunan Tsar Alexander I.
1818: Menyusul Perancis
yang menjamin pinjaman besar pada 1817 untuk membantu membangun ulang
setelah kekalahan besar mereka di Waterloo, utusan-utusan Rothschild
membeli sejumlah besar obligasi Pemerintah Perancis yang menyebabkan
nilainya meningkat.
Pada 5 November, mereka melimpahkan
semua obligasi itu ke pasar terbuka sehingga nilainya terperosok dan
Perancis secara keseluruhan terjerumus dalam kepanikan financial.
Keluarga Rothschild lalu melangkah masuk dan mengambil kendali asupan
uang Perancis dengan cara yang sama mereka memanipulasi bursa saham
Inggris 6 tahun sebelumnya.
1821: Kalmann (Carl)
Mayer Rothschild (anak ketujuh Mayer Amschel Rothschild) dikirim ke
Napoli, Italia. Di sana dia melakukan banyak bisnis dengan Vatikan, dan
Paus Gregory XVI lalu menganugerahinya gelar "The Order of st. George".
Sehingga pada tahun 1823, Keluarga Rothschild mengambil alih pelaksanaan
keuangan Gereja Katolik di seluruh dunia.
1835: Keluarga
Rothschild memperoleh hak ke tambang-tambang air raksa Almadén di
Spanyol. Pada masa itu Almadén adalah pertambangan terbesar di dunia.
Karena air raksa merupakan komponen vital dalam menyempurnakan emas dan
perak. Ini membuat Keluarga Rothschild hampir memonopoli dunia. Sebagai
akibat dari akuisisi ini, N. M. Rothschild and Sons kemudian akan mulai
menyempurnakan emas dan perak untuk Royal Mint, Bank of England dan
banyak pelanggan internasional lainnya.
1844: Salomon Mayer
Rothschild membeli pertambangan batu bara gabungan Vitkovice dan
perusahaan perapian Blast Austro-Hungaria yang kemudian menjadi salah
satu dari sepuluh besar firma industri global.
1848: Seorang Yahudi
Ashkenazi, Karl Marx (seorang Yahudi Kripto, nama aslinya Moses
Mordechai Levy), menerbitkan "The Communist Manifesto". Menariknya,
bersamaan dengan dia mengerjakan ini, Karl Ritter dari Frankfurt
University sedang menulis antitesis yang berikutnya menjadi dasar bagi
"Nietzscheanisme" oleh Freidrich Wilhelm Nietzsche. "Nietzscheanisme"
ini kemudian berkembang menjadi Fasisme dan Nazisme dan akan digunakan
untuk menggerakkan perang dunia pertama dan kedua.
Max, Ritter dan Nietzsche semua
didanai dan diperintah oleh Keluarga Rothschild. Gagasan dibalik skema
ini adalah orang-orang yang memimpin keseluruhan konspirasi ini bisa
menggunakan perbedaan-perbedaan dan ideologi-ideologi tersebut untuk
membelah faksi-faksi ras manusia agar saling berperang. Pada dasarnya,
ini rencana yang sama dengan yang diajukan oleh Adam Weishaupt pada
1776.
1849: Gutle Schnaper, isteri Mayer Amschel Rothschild meninggal. Sebelum kematiannya, ia berkata:
"Kalau anak-anak lelakiku tidak ingin ada perang, maka tidak akan ada perang".
1850: dimulainya
konstruksi pada rumah-rumah Manor Metmore di Inggris dan Ferrières di
Perancis. Lebih banyak manor (rumah bangsawan) Keluarga Rothschild akan
menyusul di seluruh dunia, semua berisi karya-karya seni mereka yang tak
ternilai harganya.
Kekayaan Jacob (James) Mayer Rothschild
di Perancis dikatakan bernilai 600 juta franc, yang berarti 150 juta
franc lebih banyak dari semua bankir di Perancis jika digabungkan
sekaligus.
1858: Lionel de
Rothdchild (anak pertama dari Nathan Mayer Rothschild dari pernikahannya
dengan Hannah Barent Cohent, puteri dari seorang pedagang London yang
kaya raya, lahir pada tahun 1808) menjadi orang Yahudi pertama yang
menjadi anggota parlemen Inggris.
1865: Nathaniel de Rothschild (juga anak Nathan Mayer Rothschild) menjadi anggota parlemen untuk Aylesbury di Buckinghamshire.
1868: Pada tanggal 15
November, Jacob (James) Mayer Rothschild meninggal, tidak lama setelah
membeli Château Lafite, salah satu dari 4 lahan anggur besar utama di
Perancis.
1873: Tambang tembaga
Rio Tinto di Spanyol di beli oleh sebuah kelompok pemilik modal asing,
termasuk Keluarga Rothschild. Tambang ini adalah sumber tembaga terbesar
Eropa.
1886: Bank Rothschild Perancis, de Rothschild Frères memperoleh banyak ladang minyak Rusia dan membentuk perusahaan Caspian and Black Sea Petroleum yang segera menjadi produsen minyak terbesar kedua di dunia.
1897: Keluarga
Rothschild mengadakan Konggres Zionis Dunia. Zionisme adalah
konspirasi untuk menundukkan seluruh dunia ke sebuah pemerintahan dunia
yang dikendalikan oleh Yahudi, dan khususnya, oleh Keluarga Rothschild.
Pertemuan pertama diselenggarakan di Basel, Swiss, pada 29 Agustus 1897.
Pertemuan ini diketuai oleh seorang Yahudi Ashkenazi, Theodor Herzl.
Herzl lalu terpilih sebagai Presiden
Organisasi Zionis Dunia yang mengadopsi "Heksagram Merah Rothschild"
sebagai bendera zionis yang 51 tahun kemudian menjadi bendera Israel.
Di konferensi ini, Chaim Weizmann, yang nanti menjadi kepalanya, menyatakan:
1903: Pada bulan Agustus, pada Konggres Zionis Dunia ke-6 di Basel, Swiss, diselenggarakan diskusi mengenai tawaran dari Inggris yang menawarkan Uganda sebagai basis negara zionis Yahudi masa depan. Orang-orang Yahudi mengajukan keberatan bahwa mereka menginginkan Palestina."Tidak ada orang Yahudi Inggris, Yahudi Perancis, Yahudi Jerman atau Yahudi Amerika. Hanya ada orang Yahudi yang tinggal di Inggris, Perancis, Jerman atau Amerika".
1905: Sekelompok
Rothschild yang didukung oleh orang-orang Yahudi Zionis dipimpin oleh
Georgi Apollonovich Gapon berusaha menggulingkan Tsar Rusia di dalam
sebuah kudeta komunis. Mereka gagal dan terpaksa kabur dari Rusia hanya
untuk diberikan perlindungan di Jerman.
1914: Dimulainya Perang
Dunia I. Dalam perang ini, Keluarga Rothschild Jerman meminjamkan uang
kepada Jerman, Keluarga Rothschild Inggris meminjamkan uang kepada
Inggris dan Keluarga Rothschild Perancis meminjamkan uang kepada
Perancis. Lebih jauh lagi, Keluarga Rothschild menguasai kantor berita
Eropa, Wolff (didirikan pada tahun 1849) di Jerman, Reuters (didirikan
pada tahun 1851) di Inggris dan Havas (didirikan pada tahun 1835) di
Perancis,
Keluarga Rothschild menggunakan Wolff untuk memanipulasi rakyat Jerman agar bersemangat untuk berperang.
1915: Satu tahun
berikutnya, pemerintahan Islam Ottoman Turki digulingkan oleh para
sosialis Yahudi Masonis yang dengan menipu menyebut diri mereka "Young
Turks (Pemuda Turki)". Penting untuk dicatat, gerakan Pemuda Turki ini
terdiri dari Yahudi keturunan Balkan, seperti Tallat, Enver, Behaeddin
Shakir, Jemal dan Nazim.
Akibat revolusi ini, orang yang akan
dikenal sebagai Mustafa Kemal Attaturk, seorang Yahudi Kripto Alkoholis,
akan menanjak ke kursi diktator Turki. Bahkan beberapa petinggi dalam
pemerintahan sekuler Kemal ternyata dipenuhi oleh kalangan Yahudi.
1917: Keluarga Rothschild memerintahkan orang-orang faksi Bolsheviks Yahudi yang mereka kendalikan untuk mengeksekusi Tsar Nicholas II dan seluruh keluarganya. Meski Sang Tsar telah turun tahta pada 2 Maret tahun tersebut. Ini sebagai bentuk untuk memperoleh kendali atas Rusia dan sebagai pembalasan terhadap Tsar Alexander I yang memblokir rencana pemerintahan dunia mereka pada tahun 1815 di Konggres Wina. Dan Tsar Alexander II yang memihak Presiden Abraham Lincoln pada tahun 1864.
Sangat penting bagi mereka untuk
membantai seluruh keluarga termasuk wanita dan anak-anak, demi memenuhi
janji yang dibuat oleh Nathan Mayer Rothschild pada tahun 1815. Tindakan
ini merupakan sebuah pertunjukan kekuatan dan tantangan orang-orang
Yahudi kepada seluruh dunia.
1918: Koresponden
London Times untuk Rusia, Robert Wilson, memperlihatkan sebuah meja yang
menunjukkan struktur etnis 284 Commissar (Kepala Departemen
Pemerintahan Rusia, terutama kelompok militer) di pemerintahan Rusia
komunis baru. Para Commissar ini termasuk: 2 negro, 13 Rusia, 15 China,
22 Armenia, dan lebih dari 300 orang Yahudi. Di antara orang-orang
Yahudi itu, 264 orang telah datang ke Rusia dari Amerika Serikat sejak
jatuhnya pemerintahan Kekaisaran Rusia.
1919: Seorang Yahudi
bernama Karl Liebknecht dan seorang Yahudi Sephardis Rosa Luxemburg
terbunuh saat berusaha memimpin kudeta komunis lainnya yang didanai oleh
Rothschild juga. Kali ini kudeta itu dilaksanakan di Berlin, Jerman.
Pada tahun ini juga, orang-orang Bolsheviks Yahudi yang didanai oleh Rothschild, dalam sejarah, membantai 60 juta orang Kristen dan non-Yahudi. Tidak heran Aleksandr Solzhenitsyn dalam karyanya, Gulag Archipelago, vol. 2, menguatkan bahwa orang-orang Yahudi menciptakan dan mengendalikan sistem perkemahan terpusat Soviet teratas. Di dalam perkemahan tersebut, 10 juta orang Kristen dan non-Yahudi meninggal. Pada halaman 79 dari buku ini bahkan dia menyebutkan orang-orang yang mengatur perkemahan ini adalah mesin pembunuh terbesar dalam sejarah dunia. Mereka adalah Aron Solts, Yakov Rappoport, Lazar Kogan, Matvei Berman, Genrikh Yagoda, dan Naftaly Frenkel. Keenam-enamnya adalah orang Yahudi.
1924: Josef Stalin,
seorang Georgia, menjadi Premier of Soviet Union. Nama aslinya adalah
Djugashvili yang terjemahannya dari bahasa Georgia adalah "Putera
Yahudi". Dalam bahasa Georgia, Shvili berarti "Putera Dari" dan Djuga
berarti "Yahudi". Stalin juga punya 3 isteri dalam hidupnya, yaitu
Ekaterina Svanidze, Kadya Allevijah dan Rosa Kaganovich yang semuanya
adalah orang Yahudi. Menariknya, Stalin meluluskan hukum selama
kepemimpinannya yang membuat siapa pun yang terbukti bersalah atas
anti-semit dihukum mati.
1926: N. M. Rothschild
and Sons mendanai kembali Underground Electric Railways Company of
London Ltd. (Perusahaan Rel Listrik Bawah Tanah London) yang
berkepentingan mengendalikan seluruh sistem transportasi bawah tanah
London.
1930: Tiga puluh tahun
setelah Konggres Zionis Dunia Pertama diadakan di Basel, Swiss, "Bank
Dunia" Rothschild pertama yaitu "Bank of International Settlement – BIS
(Bank untuk Pembayaran Internasional)" didirikan di tempat yang sama
yaitu Basel, Swiss.
Bank ini didirikan oleh Charles G. Dawes
(utusan Rothschild dan Wakil Presiden di bawah Presiden Calvin Coolidge
dari 1925 sampai 1929), Owen D. Young (utusan Rothschild, pendiri RCA –
Radio Corporation of America, 1919 dan Ketua General Electric dari 1922 sampai 1939, dan Hjalmar Schacht dari Jerman (pendiri Reichsbank).
BIS disebut oleh para bankir sebagai
"Bank sentralnya bank-bank sentral". Berdasarkan sudut pandang masa
kini, mengingat bahwa IMF dan Bank Dunia berurusan dengan
pemerintahan-pemerintahan, BIS hanya berurusan dengan bank-bank sentral.
Semua pertemuannya diadakan secara rahasia dan melibatkan para bankir
sentral dari seluruh dunia. Contohnya adalah mantan Kepala Federal
Reserve atau Bank Cadangan Negara, Alan Greenspan, akan pergi ke markas
BIS di Basel, Swiss, 10 kali dalam setahun untuk-untuk
pertemuan-pertemuan privat tersebut.
"Didirikannya sebuah bank sentral sama dengan 90 % mengkomuniskan sebuah negara" (Lenin)
1933: Adolf Hitler
menjadi konselor Jerman. Dia mengusir semua orang Yahudi dan komunis
keluar dari jabatan pemerintahan di Jerman. Menariknya pada saat itu,
jumlah orang Yahudi di pemerintahan Jerman lebih dari 20 kali jumlah
mereka pada akhir Perang Dunia I. Akibat dari pemaksaan ini, pada bulan
Juli, orang-orang Yahudi mengadakan sebuah konferensi dunia di
Amsterdam. Di sana mereka menuntut agar Hitler mengembalikan jabatan
setiap orang Yahudi.
Hitler menolak. Akibatnya, Samuel Untermyer, orang Yahudi Ashkenazi yang memeras Presiden Wilson, dan sekarang menjadi Kepala Delegasi Amerika sekaligus Presiden konferensi itu, kembali ke Amerika Serikat dan menyerukan di radio untuk menolak berurusan dengan pedagang atau penjaga toko manapun yang menjual barang buatan Jerman apa pun atau yang berlangganan kapal tua pengapalan Jerman.
Lalu orang-orang Yahudi di seluruh
Amerika Serikat ikut serta dalam boikot ini. Mereka melakukan aksi
protes di luar dan merusak toko mana pun yang mereka temukan menjual
produk yang bertuliskan "Made in Germany". Akibatnya, toko-toko harus
membuang produk mereka atau mengambil resiko bangkrut.
Salah satu pengaruh boikot ini mulai
dirasakan di Jerman. Orang-orang Jerman mulai memboikot toko-toko Yahudi
dengan cara yang sama seperti orang-orang Yahudi lakukan pada toko-toko
yang menjual produk Jerman di Amerika.
Akhirnya, Nazi dan Yahudi di Palestina
bekerja sama atas dasar Yahudi ingin semua orang Yahudi tinggal di
Palestina, sementara Nazi ingin semua orang Yahudi keluar dari Jerman.
Kedua belah pihak lalu menandatangani sebuah perjanjian pemindahan yang
dikenal dengan "Ha'avara". Perjanjian itu mengizinkan pemindahan semua
orang Yahudi dan modal mereka dari Jerman ke Palestina.
Akibat dari perjanjian ini, sebanyak
60.000 orang Yahudi Jerman (sekitar 20 % orang Yahudi Jerman) bermigrasi
ke Palestina. Mereka menjadi 15 % dari penduduk Yahudi di sana sampai
1939. Mereka membawa 40 juta Dollar aset (bernilai sekitar 600 juta
Dollar sekarang) dengan persetujuan rezim Nazi.
1934: Hukum Kerahasiaan
Perbankan Swiss direformasi. Setiap pegawai bank yang melanggar rahasia
bank dianggap melakukan tindakan illegal yang berakibat kurungan
penjara. Ini semua adalah persiapan bagi Perang Dunia II yang dirancang
oleh Rothschild, seperti biasa, mereka akan mendanai kedua pihak di
dalam perang tersebut.
1939: I. G. Farben, penghasil kimia terdepan di dunia dan penghasil baja terbesar di Jerman meningkatkan produksinya. Peningkatan produksi ini hampir semata-mata untuk mempersenjatai Jerman dalam Perang Dunia II.
Di Jerman, Hitler secara fenomenal
berhasil mengubah negaranya dalam hal ekonomi sejak dia berkuasa. Dia
berhenti berhubungan dengan para bankir internasional Yahudi, dan
berdagang dengan barter tanpa utang tercatat di kedua pihak.
Sebagai akibat dari kebijakan ini,
Jerman mampu menghidupkan kembali kehidupan sosial dan spiritual semua
warga negaranya. Dan warga Jerman mampu membuat Jerman menjadi negara
paling kuat dan paling makmur di Eropa hanya dalam waktu 7 tahun.
Orang-orang Yahudi tidak bisa membiarkan
ini berlanjut karena mereka tahu ini akan mengakibatkan sistem uang
mereka yang dijalankan oleh utang. Maka dimulailah Perang Dunia II tahun
ini. Ini bukan perang Jerman melawan sekutu, tapi perang Jerman dan
kekuatan uang Yahudi yang mengendalikan kepemimpinan sekutu dengan
memanfaatkan mereka dengan media mereka untuk melakukan propaganda
kepada rakyat-rakyat sekutu untuk membenci Jerman.
1944:
Di akhir Perang Dunia II, pabrik-pabrik I. G. Farben yang dikendalikan
oleh Rothschild secara khusus tidak dibidik dalam serangan-serangan bom
terhadap Jerman. Menariknya, pada akhir perang, sementara daerah-daerah
Jerman menjadi puing-puing, pabrik-pabrik I. G. Farben ditemukan hanya
menderita kerusakan 15 %.
1946: Bank of England
dinasionalisasikan, itu berarti negara mendapatkan semua saham di Bank
of England yang sekarang menjadi milik Bendahara Negara dan dipercayakan
di tangan Jaksa Agung Muda Bendahara. Namun, karena pemerintah tidak
punya uang untuk membayar saham, mereka malah memberikan para pemegang
saham rahasia saat itu saham dari uang. Ini berarti meskipun negara
menerima laba operasi bank, perolehan ini sangat dikurangi fakta bahwa
pemerintah sekarang harus membayar bunga kepada saham-saham baru yang
diterbitkannya untuk membayar saham lama.
Jadi, asupan uang Inggris masih hampir
seluruhnya dipegang tangan swasta, dengan 97 % di antaranya dalam wujud
bunga yang berbuah pinjaman atau semacamnya yang diciptakan oleh
bank-bank komersial swasta. Akibatnya bank ini sangat dikendalikan dan
dijalankan oleh orang-orang dari dunia perbankan komersial dan ekonomi
konvensional. Angota-anggota Dewan Direksi, yang menentukan kebijakan
berasal hampir seluruhnya dari dunia perbankan, asuransi, ekonomi dan
bisnis besar, dan tentu saja seorang Rothschild terus duduk di dewannya.
Menariknya lagi, dalam keadaan ini, bank
ini tidak diwajibkan memperlihatkan detil-detil langkah apa pun seperti
itu, untuk menghindari krisis kepercayaan.
1950: Angka-angka
mengungkapkan bahwa sebagaimana direncanakan oleh Keluarga Rothschild,
setiap negara yang terlibat dalam Perang Dunia II mengalami penambahan
utang berlipat ganda. Akibatnya, mereka semakin di bawah kendali Yahudi.
Antara 1940 dan 1950, utang negara Amerika Serikat bertambah dari 43
Miliar Dollar menjadi 57 Miliar Dollar, naik 598 %. Utang Perancis nak
583 % dan utang Kanada naik 417 %.
1954: Di Belanda, Bilderberg Group bertemu untuk kali pertama di Hotel Bilderberg di Arnhem. Bilderberg Group adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan oleh Rothschild berisi 100-200 orang berpengaruh, kebanyakan politisi dan pembisnis. Mereka bertemu sekali setahun dan diam-diam menjalankan perintah kekuasaan dunia Yahudi di balik layar. Mereka bisa memeriksa para pemimpin potensial suatu negara, dan memutuskan apakah mereka menginginkan orang itu menjadi pemimpin negara yang bersangkutan.
Contohnya, Bill Clinton ada di sana pada tahun 1991, Tony Blair ada di sana pada tahun 1993 dan Angela Merkel ada di sana pada tahun 2005.
1959: Bank de
Rothschild Frères di Perancis, mendirikan Imétal sebagai sebuah
perusahaan yang memayungi semua bisnis pertambangan mineral mereka. Bank
de Rothschild Frères ini pada tahun 1967, berganti nama menjadi Banque
Rothschild.
1978: Pada tanggal
16 Oktober, Uskup Besar Wojtyla menjadi Paus non-Italia pertama sejak
Hadrian VI (455 tahun sebelumnya), tapi memilih untuk tidak
mengungkapkan bahwa ibunya orang Yahudi, yang tentu saja membuatnya
memenuhi syarat menjadi warga negara Yahudi. Dia adalah Paus termuda
dalam 132 tahun, baru berusia 58 tahun dan dia mengambil nama John Paul
II.
1981: Banque Rothschild
dinasionalisasikan oleh Pemerintah Perancis. Bank baru ini disebut
Compagnie Européenne de Banque. Keluarga Rothschild kemudian mengatur
seorang penerus bagi bank Perancis ini, Rothschild and Cie Banque (RCB)
yang akan menjadi rumah investasi Perancis terdepan.
1985: N. M. Rothschild
and Sons menganjurkan Pemerintah Inggris untuk memprivatisasi gas
Inggris. Mereka lalu menganjurkan Pemerintah Inggris untuk
memprivatisasi hampir semua aset milik negara, termasuk baja Inggris,
batu bara Inggris, semua dewan pengurus listrik daerah Inggris, dan
semua dewan pengurus air daerah Inggris. Anjuran ini akan menghasilkan
beberapa miliar Poundsterling untuk mereka. Seorang anggota parlemen
Inggris yang terlibat dalam privatisasi ini adalah Norman Lamont yang
akan menjadi Konselor Bendahara, mantan bankir Rothschild.
1986: Di Inggris, Undang-Undang Tata Tertib Umum 1986 dijadikan hukum. Undang-undang dirancang untuk mencegah rakyat Inggris membahas masalah-masalah imigrasi dan supremasi Yahudi dalam cara apapun. Ini juga memberi kekuatan kepada pihak kepolisian untuk dengan kasar memasuki rumah siapapun yang mereka anggap menentang Undang-Undang Hubungan Ras. Undang-undang ini diajukan ke parlemen oleh Sekretaris Dalam Negeri, Leon Brittan, sebenarnya dia adalah seorang Yahudi Lithuania dengan nama asli Leon Brittanisky. Dia dibantu oleh saudara sepupunya , juga seorang Yahudi Lithuania, Malcolm Rivkind atau juga dikenal dengan Malcolm Rifkind, yang kemudian akan menjadi Sekretaris Luar Negeri.
1987: Edmond de
Rothschild membuat Bank Konservasi Dunia yang dirancang untuk
memindahkan hutang-hutang dari negara-negara dunia ketiga ke bank ini,
sebagai ganti tanah yang negara-negara ini ingin berikan kepada bank
ini. Hal tersebut dirancang agar Keluarga Rothschild bisa mendapatkan
kendali dunia ketiga, yang mewakili 30 % permukaan bumi.
1992: Privatisasi
mulai sungguh-sungguh dilakukan di Rusia. Akibatnya, lewat korupsi,
banyak kekayaan Rusia berakhir di tangan "7 Kepala Oligarki". Mereka
semua adalah para biliuner baru yang mendukung Boris Yeltsin dengan uang
dan media. Mereka bertujuh adalah Boris Berezovsky, Vladimir Gusinsky,
Mikhail Khodorkovsky, Mikhail Friedman, Alexander Smolensky, Pyotr Aven,
semuanya adalah Yahudi.
Ditambah satu orang Rusia, yaitu Vladimir
Potanin. Potanin digunakan sebagai penghubung mereka secara publik
kepada pemerintah.
Bantuan yang diterima oleh Rusia dari
Barat juga langsung masuk ke dalam kantong kelompok perbankan Yahudi.
Ini terungkap ketika Washington Times melaporkan bahwa Presiden Rusia,
Boris Yeltsin, yang marah karena sebagian besar pemasukan bantuan luar
negeri disedot.
Pada 16 September, Poundsterling Inggris ambruk ketika para spekulan mata uang yang dipimpin oleh utusan Rothschild,
seorang Yahudi Ashkenazi bernama George Soros meminjam Poundsterling dan
menjualnya untuk Mark Jerman dengan harapan bisa membayar kembali
hutang dalam mata uang yang merosot nilainya dan mengantongi selisihnya.
Akibatnya, Konselor Bendahara Inggris,
Norman Lamont (sebelum menjadi anggota parlemen, dia adalah seorang
bankir modal bersama N.M Rothschild and Sons), mengumumkan kenaikan suku
bunga bank sebanyak 5 % dalam satu hari. Inggris pun terjerumus ke
dalam resesi yang berlangsung bertahun-bertahun ketika banyak bisnis
jatuh dan pasar perumahan hancur.
1997: Edgar
Bronfman, Ketua Konggres Yahudi Dunia, benar-benar memeras 1,5 Miliar
Dollar dari Swiss untuk korban-korban holocoust yang dia klaim sudah
mendepositokan uang mereka di sana. Dia tidak punya bukti yang cukup,
tapi Pemerintah Swiss menyerah karena Bronfman adalah salah satu
pendukung finansial Presiden Clinton dan Swiss takut akan
konsekwensi-konsekwensi diplomatis kalau mereka tidak melakukannya.
Menariknya, pada tahun tersebut sebuah
pengadilan dengan 17 anggota yang berbasis di Zurich mengatur untuk
menyelidiki identitas-identitas 5.500 rekening asing dan 10.000 rekening
Swiss yang telah tidur sejak akhir Perang Dunia II, lalu menemukan
bahwa hanya 200 rekening berisi total sekitar 10 juta dolar, kurang dari
1 % nya 1,5 Miliar Dollar yang diperas oleh Bronfman, bisa dilacak
kembali kepada korban-korban holocoust itu.
Apakah Bronfman mengembalikan sisa 99 % dari 1,5 Miliar Dollar itu kepada Swiss? Tentu saja tidak, dan kebetulan, sekitar 6 tahun kemudian, dia hampir tidak memberikan apa-apa kepada para korban holocoust. Orang-orang Yahudi dituduh menyalahgunakan uang yang mereka dapatkan dengan meniup atas nama "keadilan untuk korban" holocoust yang belum tentu benar memang korban.
Pada tanggal 2 Mei 1997, Pemimpin
Partai Buruh Inggris, Tony Blair, terpilih sebagai Perdana Menteri.
Sedangkan pada 6 Mei di tahun yang sama atau 4 hari sesudahnya, Konselor
Bendaharanya, Gordon Brown, mengumumkan bahwa dia akan memberikan
kemerdekaan penuh kepada Bank of England dari kendali politik.
1998: Pada tanggal 18
Januari, Michael Specter menerbitkan sebuah cerita di New York Times
yang berjudul "Trafficker's New Cargo: Naive Slavic Women (Muatan Baru
Para Pedagang Illegal: Wanita-Wanita Slavia yang Naif)". Kisah ini
mengungkap cara mafia Yahudi Rusia mendominasi perdagangan budak wanita
kulit putih dalam pelacuran. Banyak di antara wanita polos yang mereka
tipu itu berakhir di Israel.
2000: Seorang kepala
Oligarki Yahudi Rusia, Boris Berezovsky, melarikan diri ke London agar
tidak ditangkap di Rusia dan mengalihkan urusan bisnisnya kepada
pelindungnya, seorang Yahudi Rusia lainnya, Roman Abramovich, yang
kemudian membeli Chelsea Football Club.
2001: Seorang kepala
Oligarki Yahudi Rusia, Vladimir Gusinsky, melarikan diri ke Rusia. Di
sana dia menghadapi tuntutan pencucian uang, lalu bersembunyi di Israel.
Dia berkewarganegaraan ganda Rusia dan Israel.
2003:
Seorang kepala Oligarki Rusia, Mikhail Khodorkovsky, ditahan di penjara
Rusia dengan tuduhan penipuan, penggelepan dan mangkir pajak.
2005: Pada tanggal 30
September, surat kabar Denmark, Jyllands-Posten, menerbitkan 20
ilustrasi kartun. Sebagian besar di antaranya menggambarkan Nabi
Muhammad. Kartun-kartun ini lalu dicetak ulang di lebih 50 negara yang
mengakibatkan protes skala besar dari komunitas muslim sedunia.
Alasan tepat dari percetakan kartun ini
adalah untuk menyulut ketegangan antara dunia Barat dan komunitas
muslim. Menariknya, editor budaya Jyllands-Posten yang bertanggung jawab
atas terbitan asli kartun-kartun ini adalah Flemming Rose, seorang
Yahudi.
Pada 5 Desember, setelah tuduhan dari
para perevisi holocoust bahwa pemimpin-pemimpin Perang Dunia II tidak
pernah menyebutkan holocoust orang-orang Yahudi di kamar-kamar gas.
Richard Lynn, Profesor Emeritus di University of Ulster, melaporkan
penelitiannya tentang masalah ini:
"Saya telah memeriksa tulisan dan pidato Perang Dunia II Churchill dan pernyataannya sangat tepat, tidak sekali pun dia menyebut "kamar gas Nazi",
genosida orang Yahudi", atau "enam juta" korban Yahudi dalam perang".
Pada 6 Desember, David Cameron terpilih
sebagai Pemimpin Partai Konservatif Inggris. Cameron adalah kesukaan
lama Keluarga Rothschild. Cameron telah menjadi penasehat khusus Norman
Lamont ketika dia menumbangkan ekonomi Inggris untuk Keluarga Rothschild
pada tahun 1993. Cameron juga punya hubungan dengan keluarga kerajaan
Inggris.
Menariknya, organisasi "Conservative
Friends of Israel (Teman-Teman Konservatif bagi Israel)" berkoar dengan
bangga di situs mereka bahwa lebih dari dua pertiga anggota konservatif
Inggris di parlemen adalah anggota organisasi mereka. Hal ini sungguh
menjadi luar biasa, karena angka pemerintah resmi mengungkapkan bahwa
orang-orang Yahudi hanya mewakili kurang dari setengah
persen penduduk
Inggris.
2006: Sejarawan
Inggris, David Irving, dihukum 3 tahun penjara di Austria karena
menyangkal holocoust orang-orang Yahudi pada Perang Dunia II. Penting
untuk dicatat bahwa satu-satunya peristiwa sejarah yang bisa membuat
anda ditangkap karena mempertanyakannya adalah holocoust ini.
No comments:
Post a Comment