Perdana
Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak mengatakan, kunjungan
kemanusiaan satu harinya di Gaza pada Selasa (22/01/2013) untuk
menunjukkan solidaritas dan dukungan teguh dari Malaysia dan rakyatnya
terhadap perjuangan Palestina.
Malaysia bisa saja mengirim bantuan kemanusiaan dan keuangan ke Palestina, tetapi ia menganggap kunjungannya sebagai simbol yang sangat kuat dari dukungan abadi untuk Palestina.
Ia mengatakan hal itu pada pertemuan dengan menteri kabinet Palestina dalam kunjungannya ke Gaza.Gaza merupakan salah satu wilayah di Palestina yang memiliki populasi 1,7 juta jiwa. "Saya berharap lebih banyak pemimpin muslim dari seluruh dunia melakukan hal yang sama. Perjuangan ini tidak hanya untuk Palestina, tapi juga umat," katanya, seperti diberitakan New Straits Times.
Najib mengatakan, ia mengagumi ketabahan rakyat Palestina dalam menghadapi agresi Zionis Israel di tanah mereka, yang merupakan kemenangan moral yang luar biasa.
Dia mengatakan, melalui kunjungan ini ia dan rombongannya bisa melihat sendiri kehancuran yang disebabkan oleh serangan militer Zionis Israel terhadap target seperti masjid dan sekolah yang tidak memiliki kepentingan militer.
Selama kunjungan singkat itu Najib didampingi istrinya Datin Seri Rosmah Mansor, Menteri Luar Negeri Datuk Seri Anifah Aman, dan Menteri Negara Datuk Seri Jamil khir Baharom.
"Ini (agresi) benar-benar tidak dapat diterima dan terhadap semua prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa. Semakin dunia tahu, semakin mereka akan mendukung upaya Palestina" katanya.
Pada saat yang sama, ia mengatakan, Malaysia mendukung penyatuan Tepi Barat yang berada di bawah Fatah dan Gaza di bawah Hamas untuk membentuk pemerintahan bersatu yang sukses di Palestina.
Sementara itu, Perdana Menteri Ismail Haniyah mengatakan dalam pidatonya, kunjungan Najib adalah pertama kalinya oleh Perdana Menteri negara asing non-Arab ke Gaza.
Selama kunjungan, Najib dianugerahi gelar Doktor Kehormatan oleh Al-Aqsa University untuk dukungan yang diberikan kepada perjuangan Palestina.
Najib, dalam pidato penerimaannya, mengatakan bahwa ia merasa terhormat untuk menerima doktor atas nama Pemerintah Malaysia dan Malaysia, dengan penghormatan penuh dan hormat kepada universitas, rakyat Gaza dan Palestina.
"Meskipun saya menganggap diri saya seorang teman untuk rakyat Palestina, ini berarti juga dukungan dari seluruh rakyat Malaysia, yang memberikan apa yang mereka bisa untuk membantu orang di sini, yang banyak sekali orang-orang tak berdosa mendapat kekerasan di sini," katanya mengatakan pada upacara penganugerahan di universitas.
Rosmah juga dianugerahi gelar Doktor Kehormatan oleh universitas untuk pekerjaan amalnya.
Najib mengatakan, komitmen Malaysia bisa dilihat dalam dana dan obat-obatan disumbangkan untuk misi solidaritas tahun lalu dan dalam semangat mereka yang berkunjung ke Gaza untuk mendistribusikannya.
Pada kesempatan itu Najib juga mengumumkan bahwa Malaysia menawarkan beasiswa dan penempatan siswa yang memenuhi syarat dari Palestina yang ingin belajar di Malaysia, baik di tingkat tingkat pertama, dan khususnya di tingkat pasca-sarjana.*
Malaysia bisa saja mengirim bantuan kemanusiaan dan keuangan ke Palestina, tetapi ia menganggap kunjungannya sebagai simbol yang sangat kuat dari dukungan abadi untuk Palestina.
Ia mengatakan hal itu pada pertemuan dengan menteri kabinet Palestina dalam kunjungannya ke Gaza.Gaza merupakan salah satu wilayah di Palestina yang memiliki populasi 1,7 juta jiwa. "Saya berharap lebih banyak pemimpin muslim dari seluruh dunia melakukan hal yang sama. Perjuangan ini tidak hanya untuk Palestina, tapi juga umat," katanya, seperti diberitakan New Straits Times.
Najib mengatakan, ia mengagumi ketabahan rakyat Palestina dalam menghadapi agresi Zionis Israel di tanah mereka, yang merupakan kemenangan moral yang luar biasa.
Dia mengatakan, melalui kunjungan ini ia dan rombongannya bisa melihat sendiri kehancuran yang disebabkan oleh serangan militer Zionis Israel terhadap target seperti masjid dan sekolah yang tidak memiliki kepentingan militer.
Selama kunjungan singkat itu Najib didampingi istrinya Datin Seri Rosmah Mansor, Menteri Luar Negeri Datuk Seri Anifah Aman, dan Menteri Negara Datuk Seri Jamil khir Baharom.
"Ini (agresi) benar-benar tidak dapat diterima dan terhadap semua prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa. Semakin dunia tahu, semakin mereka akan mendukung upaya Palestina" katanya.
Pada saat yang sama, ia mengatakan, Malaysia mendukung penyatuan Tepi Barat yang berada di bawah Fatah dan Gaza di bawah Hamas untuk membentuk pemerintahan bersatu yang sukses di Palestina.
Sementara itu, Perdana Menteri Ismail Haniyah mengatakan dalam pidatonya, kunjungan Najib adalah pertama kalinya oleh Perdana Menteri negara asing non-Arab ke Gaza.
Selama kunjungan, Najib dianugerahi gelar Doktor Kehormatan oleh Al-Aqsa University untuk dukungan yang diberikan kepada perjuangan Palestina.
Najib, dalam pidato penerimaannya, mengatakan bahwa ia merasa terhormat untuk menerima doktor atas nama Pemerintah Malaysia dan Malaysia, dengan penghormatan penuh dan hormat kepada universitas, rakyat Gaza dan Palestina.
"Meskipun saya menganggap diri saya seorang teman untuk rakyat Palestina, ini berarti juga dukungan dari seluruh rakyat Malaysia, yang memberikan apa yang mereka bisa untuk membantu orang di sini, yang banyak sekali orang-orang tak berdosa mendapat kekerasan di sini," katanya mengatakan pada upacara penganugerahan di universitas.
Rosmah juga dianugerahi gelar Doktor Kehormatan oleh universitas untuk pekerjaan amalnya.
Najib mengatakan, komitmen Malaysia bisa dilihat dalam dana dan obat-obatan disumbangkan untuk misi solidaritas tahun lalu dan dalam semangat mereka yang berkunjung ke Gaza untuk mendistribusikannya.
Pada kesempatan itu Najib juga mengumumkan bahwa Malaysia menawarkan beasiswa dan penempatan siswa yang memenuhi syarat dari Palestina yang ingin belajar di Malaysia, baik di tingkat tingkat pertama, dan khususnya di tingkat pasca-sarjana.*
No comments:
Post a Comment