Kisah Firaun memang tak lekang di makan sejarah. Namanya hingga kini hidup disematkan dengan segala sesuatu yang sarkastis, arogan, tiran, bahkan bagi yang ngaku sebagai Tuhan.Ada sebutan Firaun kecil, prilaku Firaun, warisan Firaun dan lain sebagainya. Bahkan bukan saja prilaku Firaun yang terus ada, jasadnya pun hingga kini masih ada, walau sudah tak bernyawa.
‘Pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (QS Yunus (10) : 92)
Secara umum umur Ramses II (Fir’aun ) kala meninggal adalah 90 tahun. Ia memerintah Mesir selama 67 tahun. Mumi para Firaun (termasuk Ramses II) dimakamkan kembali (setelah pada tempat sebelumnya seringkali dijarah para pencuri) di Kuil Laut Tersembunyi pada tahun 696 SM. Pasir juga telah menimbun tempat masuk kuburan dan tidak ada yang tahu kalau itu kuburan. Ini berlangsung hingga berabad-abad.
Pada tahun 1872 M, seorang petani Mesir bersama saudara-saudaranya secara tak terduga menemukan jalan masuk Kuil Laut tersebut. Mereka menyembunyikan penemuan mereka. Mereka pun mondar-mandir ke kuburan itu secara sembunyi-sembunyi untuk mengambil barang yang ringan timbangannya, tetapi mahal harganya seperti mutiara, perhiasan, perabotan yang dipakai untuk memumikan keluarga kerajaan, dan lainnya. Mereka menjualnya dan membagi uang hasil menjual barang curian itu. Nah, seperti ada Pameo ‘Kalau pencuri berbeda pendapat, pencurian pun terbongkar’, pencuri bersaudara itu berselisih . Salah satu di antara mereka melaporkan kepada polisi. Ia mengakui apa yang sebenarnya terjadi setelah 10 tahun berlalu setelah menemukan tempat bersejarah itu.
Pada 6 Juli 1881, para petugas Lembaga Kepurbakalaan Mesir pergi ke kuburan dengan membawa 300 pekerja. Selama dua hari mereka melakukan pemindahan semua yang tersimpan dalam Kuil Laut Tersembunyi itu termasuk semua mumi para Firaun dan perabotan jenazah ke dalam kapal untuk kemudian diangkut ke Kairo, lalu disimpan di museum Mesir di Bulaq (pinggiran Kairo). Menurut seorang ahli kepurbakalaan Mesir Ibrahim Al Nawawi peristiwa itu terjadi pada tahun 1902. Setelah pemindahan mumi Ramses II, ia membuka lapisan-lapisan untuk melihat secara kasat mata mumi itu dan untuk mengertahui apa yang terdapat di dalam lapisan itu.Apakah ada perhisasan, jimat, atau yang lain.Yang terlihat adalah tangan kiri Ramses II terangkat ke atas setelah lapisan yang menutupi jasadnya dibuka. Ini langsung menarik perhatian, karena tidak seperti pada mumi-mumi yang lain.
Setelah dibuka lapisan penutup tubuhnya, tangan mumi-mumi yang lain masih tetap melingkar di atas dada mereka, seperti terlihat pada mumi Mrinbtah. Hal ini juga dibuktikan oleh ahli Kepurbakalaan yang menyaksikan langsung Mumi Firaun ini ‘Aneh sekali apa yang terlihat dari Firaun yang mengangkat tangan ke atas. Ia seperti sedang menolak bahaya dari dirinya.’Orang yang berkomentar dalam bentuk majaz ironi, mungkin tidak pernah tahu dia sedang kaget. Padahal ia telah memberikan penjelasan terkait fenomena yang langka pada tangan kiri mumi Ramses II ini. Kita pun lalu bisa merekonstruksi apa yang terjadi sejak lebih dari dari 3000 tahun, tepatnya sebelum 3235 tahun (yang dihasilkan dari 1255 SM [tahun Ramses II meninggal] ditambah 2010 M [masa kita sekarang] sebagai berikut :
Firaun dan tentara yang mengikutinya sampai di pantai. Ia mendapati ada jalan yang terbelah di tengah-tengah laut, Firaun pun memutuskan untuk melalui jalan itu, yang kemudian diikuti bala tentaranya dengan segala perbekalannya. Saat itu senyum kemenangan tampak di wajah mereka. Hanya butuh beberapa saat saja mereka bisa menyusul Bani Israel yang melarikan diri untuk kemudian dibawa kembali ke Mesir. Pada saat hendak menyusul, tiba-tiba kaki-kaki kuda dan kereta pengangkut perbekalan terjerembab di dalam Lumpur. Bala tentarapun turun untuk menyingkirkan kereta yang terbelah agar kereta lain bisa lewat. Senyum Ramses II seketika itu hilang. Kepanikan menguasainya. Ia heran mengapa tempat itu tiba-tiba penuh lumpur? Padahal rombongan Bani Israel lewat di tempat itu juga. Bahkan sapi dan binatang ternak mereka pun bisa lewat.
Tangan kiri Firaun setelah 3000 tahun terbalut kain pelapis kafan dengan izin Allah SWT tidak kehilangan unsur elastisnya. Tangan kirinya tetap terangkat ke atas, persis sama dengan posisi saat dia meninggal. Karet saja apabila terikat selama 100 tahun akan kehilangan unsur elastisnya. Tetapi tidak dengan tangan Firaun. Mukjizat ini tentu sebagai pelajaran dan peringatan bagi umat yang datang sesudahnya, untuk mengingatkan kita bagaimana kekuatan yang demikian besar (bahkan hingga mengaku sebagai Tuhan) dapat hancur dalam sekejap dengan tragis, yaitu tenggelam. Sedangkan Bani Israel yang lemah, Allah selamatkan dengan bentangan jalan di tengah lautan.
Dalam kaitannya dengan ekonomi sebuah krisis besar sedang siap meluncur menghancurkan apa yang ada di depannya, sebagaimana ombak besar yang menggulung Firaun beserta bala tentaranya. Salah satu sinyalnya adalah kenaikan harga emas yang juga mencerminkan kenaikan inflasi dari tahun ke tahun. Dalam US Dollar harga emas sudah menembus US$1.300/oz dan diprediksikan akan meluncur menuju US$2.000/oz sebagaimana yang diprediksikan oleh James Turk dari goldmoney awal tahun ini. Sedangkan dalam Rp harga emas murni pernah mencapai Rp.400 ribu,-/gr dan Rp.1,7 juta /Dinar, semua ini juga menunjukkan rapuhnya Dollar sebagai mata uang utama dunia.
Secara global kekuatan ekonomi kapitalis yang saat ini amat kuat mencengkram dunia mulai dari
Siklus krisis dekade 1998 di
No comments:
Post a Comment