www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, March 17, 2020

Kebijakan Bank Sentral dan Emas terkait Corona

Bank Sentral di berbagai dunia saat ini gencar mengumumkan kebijakan terbaru untuk meredam dampak Covid-19 terhadap bisnis dan Ekonomi mereka sbb :

Federal Reserve ( Bank Sentral Amerika Serikat) 

Untuk kedua kalinya dalam 2 pekan terakhir The Fed memotong tingkat suku bunga 100 basis poin  hingga mendekati nol untuk mendongkrak ekonomi hari Ahad kemarin (di Amerika dalam kondisi tertentu tidak ada hari libur). Progam Quantitive-Easing semacam bantuan likuiditas $700 miliar juga diguyur untuk mempertahankan pasar obligasi (surat utang) mereka

Bank of Japan

Bank Sentral Jepang kemarin (Senin 16/3) mengumumkan program bantuan pinjaman kepada para pelaku usaha selama wabah Covid-19 merebak. Pengumuman ini dipercepat dari jadwal semula hari Kamis lusa. 

People Bank of China

Bank Sentral Cina mengguyur likuiditas sejumlah 100 miliar Yuan terhadap pasar finansial mereka dengan fasilitas pinjaman mid-term 1 tahun.

Reserve Bank of New Zealand

Bank Sentral Selandia Baru memotong tingkat suku bunga 75 basis poin menjadi 0,25% dan akan mempertahankan rate ini setidaknya selama setahun. 

Bank of Korea

Memotong suku bunga 50 basis poin menjadi 0,75% Senin kemarin.

Bank of Australia 

Australia tetap mendukung usaha dengan bantuan likuiditas sejumlah 8,8 miliar Dollar Australia (US$5,4 miliar) Senin kemarin. 

Bank of Canada

Kanada juga menurunkan tingkat suku bunga sebesar  50 basis poin menjadi 0,75%. Ini adalah penurunan ke 2 dalam 2 pekan terakhir.

Bank of Srilanka

Mereka menurunkan suku bunga 25 basis poin menjadi 7,25% Senin kemarin. 

Bank of England

Gubernur bank sentral Inggris yang baru Andrew Bailey mengumumkan penurunan tingkat suku bunga 50 basis poin pekan lalu. 

Kaitannya dengan Harga Emas

Penurunan tingkat suku bunga oleh bank sentral dunia biasanya berimbas terhadap kenaikan harga emas Internasional . Namun yang terjadi justru sebaliknya. Senin (16/3) kemarin harga emas,  perak, dan platinum anjlok serentak setelah kenaikan beruntun pekan silam. 
"Virus Corona telah menyebabkan finansial yang tidak menentu dan kegaduhan masyarakat" kata Goldman' US Chief Equity Strategist, David Costin. 
Sedangkan Jim Wyckoff analis senior Kitco (dealer emas terbesar dunia)  menyatakan anjloknya logam mulia Senin kemarin akibat kepanikan pasar "Sell What You Can".

Namun ada juga analisa yang menyatakan hal ini terjadi akibat Bank Sentral dipaksa menjual cadangan emasnya untuk memperbaiki ekonomi seiring trend Covid-19 yang menurun, menurut Phil Flynn analis pasar senior dari Prices Futures Grup. 

Namun apa yang terjadi pekan ini memang sebuah anomali pasar di saat bursa saham dunia jatuh dan pemotongan suku bunga bank sentral, pasa  saat yang sama harga emas internasional ikut anjok. Kaidahnya harga saham dan tingkat suku bunga mempunyai hubungan  negatif dengan harga emas. Artinya apabila yang satu naik,  maka yang lain turun dan sebaliknya. Hal ini sudah menjadi rumusan pasar. 

Apakah kaidah pasar juga terkena virus Corona?  Wallahu 'alam. 











No comments: