Periode 1945-1971 adalah masa Bretton Woods, dimana nilai US Dollar dikaitkan dengan nilai emas (US$35 = 1 troy ounce emas). Apa yang terjadi ketika sistem itu diputus sepihak oleh presiden AS Richard Nixon? Harga emas naik 20 kali lipat lebih, puncaknya tanggal 21 Januari 1980 harga emas internasional mencapai US$873 (lihat gambar). Emas mencerminkan tingkat inflasi yang meroket akibat terputusnya hubungan antara emas dan US Dollar. Bukan harga emasnya yang tidak stabil, namun US Dollarlah yang tidak stabil. Cermin ketidakstabilan itu tergambar dalam kenaikan drastis harga emas.
Gambar di samping adalah perbandingan nilai emas (Jumlah emas yang sudah ditambang kali harga emas di pasaran) dan perkembangan money supply (jumlah uang beredar) di AS, Jepang, Eropa, Cina dan 82 negara lain dalam kurun waktu 1970-2008. Pada kurun waktu 1980-2000 harga emas relatif stabil bahkan turun, sebab pada masa itu terjadi disinflasi (penurunan harga barang dan jasa secara umum) dengan tingkat yang lebih dibanding kenaikan jumlah uang beredar.
Dan pada masa 2001-2008 (2009) kita melihat kenaikan jumlah uang beredar yang amat parah dan ancaman krisis ekonomi di AS dan Eropa (contohnya Yunani) yang berakibat menurunnya nilai uang kertas, sehingga memicu kenaikan harga emas. Rekor US$1.200 troy ounce saat-saat ini bisa menjadi bukti.
Sebagai gambaran parahnya krisis di AS, per 31 oktober 2008 saja utang AS sebesar US$10,5 triliun. Jumlah ini lebih besar dari seluruh uang beredar (MO) di dunia saat itu sebesar US$4,03 trilliun ditambah nilai emas (valuation of gold) sebesar US$4,3 triliun dollar.
Krisis ini dapat meledak sewaktu-waktu, maka salah satu cara untuk membendung peningkatan jumlah uang beredar berikut derivatifnya M1, M2, M3, M4 dst, (terlebih sebagian besarnya tidak lari ke sektor riil) adalah mengaitkan nilai uang dengan emas. Ini hanya salah satu instrumen dari sekian banyak instrumen ekonomi dalam Islam yang mesti berjalan bersama seperti ZISWAF, pasar Islam, pembiayaan bebas riba, muzara'ah dsb.
wallahu 'alam.
No comments:
Post a Comment