www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Monday, May 31, 2010

Black Monday


Kru Sahabatalaqsha di Jakarta belum bisa terhubung dengan kru Sahabatalaqsha di Mavi Marmara, kapal Freedom Flotilla yang diserbu militer Israel

Sahabatalaqsha.com InnaliLlahi wa inna ilayHi rajiiuun, setidaknya, sejauh ini, 15 belas orang aktivis kemanusiaan yang tengah berlayar menuju Gaza telah menemui Rabb mereka, sementara 50 dikabarkan terluka. Para aktivis kemanusiaan yang berasal dari 50 negara lebih itu tergabung dalam misi mengantarkan bantuan kemanusian untuk Gaza, konvoi The Freedom Flotilla (armada kebebasan). Mereka, yang terdiri dari 9 kapal, awalnya dan terakhir karena adanya sejumlah masalah teknis tinggal enam kapal hanya sekitar 70 mil laut dari Gaza.

Dari Indonesia sendiri ikut berlayar dalam armada kebebasan, sebanyak 12 orang. Kedua belas orang yang teridir dari wartawan dan para dokter itu berlayar ke Gaza dengan menumpangi kapal terbesar yang terlibat dalam misi kemanusiaan bagi Gaza ini, Mavi Marmara, kapal Turki. Para WNI itu adalah dari Sahabatalaqsha.com, (pendiri sahabatalaqsha), Majalah Alia, Hidayatullah, Mer-C dan KISPA.

Terakhir kali kru Sahabatalaqsha di Jakarta kontak dengan Sahabatalaqsha yang tengah menjalankan tugas ke Gaza ini, adalah selepas subuh waktu setempat. Dilaporkan bahwa Israel menyerang kapal Mavi Marmara dengan melepaskan tembakan dari helikopter yang mendekat ke kapal. Korban berjatuhan. Israel kemudian naik ke atas kapal dan dengan leluasa menggunakan senjatanya, sehingga semakin banyak korban. Armada dengan 6 kapal, dengan sekitar 700 orang aktivis kemnusiaan itu, kemudian digiring ke suatu tempat, diduga ke Ashdod, selatan Israel untuk disita kapal-kapalnya dan kemudian penumpangnya ditahan. Sebagaimana yang diberitakan sahabatalaqsha kemarin, Israel membangun pusat penahanan bagi para aktivis kemanusiaan internasional ini.

Hingga berita ini dibuat hanya seorang korban meninggal dunia, yang sudah diketahui identitasnya, yakni syeikh Ra’id Shalah seorang ulama yang mengetuai Gerakan Palestina 1948. Juga hingga saat beita ini dibuat, belum diketahui bagaimana nasib ratusan penumpang dari 6 kapal Turki, Yunani, Kuawait, Irlandia dan Aljazair itu.sahabatalaqsha/ez

No comments: