www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Saturday, June 16, 2012

James Rickards : U.S. is Biggest Currency Manipulator


Alex Daley dari Casey Research melakukan wawancara dengan James G. Rickards penulis buku best sellers Currency Wars (2011). Beliau adalah hedge fund manager dan analis geopolitik. Wawancara ini fokus pada topik manipulasi di pasar mata uang, diantaranya Rickards mengatakan :”Lihat, Cina adalah manipulator mata uang, tetapi tidak ada negara manipulator mata uang  yang lebih besar daripada AS. Seluruh negara memanipulasi mata uang mereka. Ini bagian dari kebijakan. Tidak ada beda dalam hal kebijakan suku bunga, tingkat pajak, defisit anggaran. Nilai tukar hanyalah alat kebijakan lainnya. Jadi seluruh negara terlibat dalam masalah ini, tetapi AS adalah yang terbesar dan terbaik dalam memanipulasi mata uang di dunia. Kita adalah negara yang paling agresif dalam melakukan manipulasi mata uang di dunia.”

Alex Daley: Hello, saya Alex Daley. Selamat datang di edisi lain dari  Conversations with Casey. Hari ini bergabung bersama kita, penulis buku Currency Wars: the Making of the Next Global Crisis. Terima kasih untuk datang di acara ini Jim.

James Rickards: Terima kasih, Alex ; senang bertemu dengan Anda.

Alex: Jadi Jim, saat ini adalah krisis yang sulit bagi negara kita (AS). Kita memiliki masalah dalam pertumbuhan ekonomi kita, tetapi diantara seluruh masalah ini, diantara masalah utang yang Amerika sedang hadapi, justru Dollar menunjukkan nilai yang baik. Apakah Anda melihat hal ini semacam pijakan (sementara) bagi kita  atau mungkin awal perbaikan ekonomi kita pasca krisis, atau mungkin akan ada badai di depan mata kita? Apa pandangan Anda ke depan tentang Dollar?

 James: Saya pikir penguatan Dollar saat ini bukan karena kebijakan pemerintah. Amat jelas saat ini justru The Fed, Departemen Keuangan AS, dan Gedung  Putih menginginkan nilai Dollar melemah (agar daya saing ekspor AS tetap kompetitif). Tetapi yang menarik mereka tidak bisa mendapatkannya. Mereka berusaha sekuat tenaga agar Dollar melemah, namun yang terjadi nampaknya tidak demikian.  Jadi saya pikir untuk saat ini ( dalam jangka pendek) Anda benar Dollar, sedang bagus (nilainya). Presiden Obama, pada Januari 2010, dalam State of the Union address (pidato yang disampaikan Presiden AS di hadapan kongres  setiap bulan Januari yang menjelaskan kondisi negara dan undang-undang negara yang  baru akan disetujui), dia mengatakan adalah kebijakan AS untuk melipatgandakan ekspor  dalam 5 tahun ini. Well, tentu ini target yang bagus-ini akan mendorong ekonomi, membuka lapangan kerja-tetapi bagaimana Anda bisa melakukannya? Bagaimana Anda melipatgandakan ekspor dalam waktu 5 tahun?  Kita tidak sedang membuat produktivitas ganda, tidak juga masing-masing individu kita. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah dengan membuat murah mata uang kita, jadi kebijakan seperti inilah yang pemerintah AS mesti sampaikan secara eksplisit kepada publik yaitu membanting nilai Dollar-tidak 5% atau 10%, tetapi mungkin 20%.   

Tetapi yang menarik adalah hal itu tidak akan terjadi, walaupun QE & QE2 (Quantitative Easing, kebijakan ekspansi moneter bank sentral AS dengan membeli aset-aset finansial dari bank dan perusahaan swasta lainnya dengan uang yang dicetak secara elektronik-atau dari awang-awang)  dan kebijakan utang yang masif dari pemerintah dan defisit fiskal yang besar dan banyak faktor lain yang menyebabkan orang hilang kepercayaan terhadap Dollar. Faktanya Dollar menguat karena adanya flight of quality (aksi investor memindahkan aset yang berisiko kepada aset yang dianggap lebih aman karena kondisi pasar internasional-dalam hal ini investor meninggalkan Euro dan beralih ke Dollar ), karena ketakutan di Eropa, dan karena faktor lainnya, Dollar saat ini sedang bagus. Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa QE akan semakin besar mengguyur pasar dan berbagai desain lainnya untuk merendahkan nilai Dollar.

Alex: Mereka ingin mendevaluasi mata uangnya untuk menolong ekonomi kita lebih kompetitif di dunia, tetapi apa efeknya bagi orang Amerika kebanyakan? Bukankah lemahnya dollar berarti  harga barang lebih mahal?

James:
Hal itu sudah terjadi. Teorinya sangat sederhana., bila Anda melemahkan nilai Dollar, ini akan membuat ekspor akan lebih kompetitif. Saya lebih senang mengatakan seperti ini : bila Anda memiliki sebuah kota kecil dengan empat toko  di dalamnya dan mereka semua menjual barang yang sama, dan salah satu toko tersebut menjual dengan setengah harga, maka semua orang tentu pergi ke toko tersebut. Maka dengan contoh yang sama, apabila Anda melihat Eropa, Cina, Brazil, dan AS menjual pesawat, dan kita memiliki mata uang yang murah nilainya, maka konsumen akan membeli pesawat kita karena lebih murah, apabila Anda pembeli dari Asia atau India atau dari manapun jua.
Jadi, secara teori, hal ini akan membangun ekspor dan menolong GDP, membangun lapangan kerja. Apa yang tidak disukai? Banyak hal yang tidak disukai, dan masalahnya mengacu pada satu hal.Ya hal ini memang membuat produk ekspor kita murah di satu sisi, tetapi import menjadi mahal di sisi lain. Dan AS lebih banyak impor daripada ekspor, jadi seluruh produk seperti iPhones, iPads, TV flat screen, liburan ke luar negeri akan menjadi lebih mahal bagi orang Amerika. Jadi mata uang yang rendah nilainya mengimpor inflasi dari luar negeri dalam  bentuk nilai impor yang lebih mahal. Yang kemudian berefek pada rantai distribusi yang juga mahal di AS . Dan inilah yang diinginkan the Fed. The Fed menginginkan inflasi. Mereka ingin mempertahankan tingkat suku bunga disini, sehingga inflasi naik sehingga ada tingkat suku bunga riil yang negatif untuk mendongkrak pinjam meminjam dan konsumsi. Mereka biasanya mencoba mendaptkan inflasi dengan merendahkan tingkat suku bunga, namun tingkat suku bunga sudah mendekati 0. Mereka mencoba mendapatkannya dengan  Quantitative Easing , namun ini tidak berjalan baik. Cara ketiga adalah currency wars (perang mata uang)  dengan merendahkan nilai mata uang, mengimpor inflasi dari luar negeri. Itulah yang the Fed sedang coba lakukan. Ini tidak akan berhasil sesuai yang  mereka inginkan, dengan alasan seperti yang saya sebutkan karena investor terlalu ketakutan, maka uang datang membanjiri AS dari Eropa. Inflasi memang terlambat, tapi saya pikir tahun 2013 akan mulai muncul.

Alex:  Jadi pemerintah sedang mengejar kebijakan untuk membantu perusahaan-perusahaan besar, untuk membantu mereka , mengembangkan ekspor, dan untuk  membangun kelas ekonomi menengah, sedangkan kelas bawah benar-benar bekerja keras , dan terpaksa berutang dan mengkonsumsi tapi tidak dapat menabung. Apakah ini kebijakan yang diusung pemerintah ?

James: Ya jelas. Siapa ekportir besar?  Kita tahu siapa mereka - mereka adalah Boeing, General Electrics, Caterpillar, Hollywood, Microsoft. Ini adalah bebeapa perusahaan yang menjual produknya dalam jumlah besar ke luar negeri. Jadi kebijakan nilai dollar yang rendah membantu perusahaan yang besar itu, tetapi justru menghancurkan orang Amerika kebanyakan,  sebab inflasi yang mengikutinya. Orang yang memiliki tabungan di bank, dana asuransi, dana pensiun  dan investasi dengan return tetap lainnya- mereka akan mengalami kekalahan dalam currency war. Mereka adalah orang-orang yang akan melihat tabungannya menyusut .

Estimasi menunjukkan itu, pada dasarnya, kebijakan tingkat suku bunga 0%, dibanding kebijakan suku bunga normal...apabila Anda  memiliki tingkat suku bunga yang normal , secara historis, pada tahap pemulihan ekonomi dan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi, perbedaan antara tingkat bunga normal dengan yang seharusnya 0%, ini akan mengambil $400 Miliar per tahun dari kantong nasabah dan meletakkannya di dalam bank yang mengambil manfaat dari dana yang rendah biaya. Jadi ini pencurian. The Fed mencoba menopang bank tetapi ini mesti dibayar mahal oleh orang Amerika setiap hari. Jadi ini adalah bentuk transfer kesejahteraan, atau yang biasa kita sebut pencurian..

Alex: Obama mengatakan akan melakukan transfer kesejahteraan; Saya fikir dia akan menepati janjinya.

James: Ya,tetapi dia mentransfer kekayaan dari kelas menengah ke perusahaan-perusahaan beasr, tidak kepada rakyat kebanyakan.

Alex: Dia memang tidak mengatakan (transfer) kemana, bukan?

James: Tepat.

Alex: Buku Anda, Currency Wars – kedengarannya seperti perang  kelas menengah di beberapa levelnya, tetapi saya tidak berfikir seperti yang Anda jelaskan tadi. Anda tadi menjelaskan perang antar mata uang, antar negara, bukan begitu? Jadi apakah hanya AS yang mengejar kebijakan ini?

James: Tidak; ini adalah fenomena di seluruh dunia. Amerika adalah negara dengan cadangan mata uang terbesar di dunia. Silakan ambil data seluruh cadangan devisa seluruh dunia, kemudian bandingkan. Cadangan devisa itu seperti tabungan, jadi bila Anda menghasilkan sejumlah uang dan Anda membelanjakannya sebagian, maka sisanya adalah tabungan Anda. Jadi contoh yang sama juga berlaku dalam skala negara, bila suatu negara mengekspor lebih banyak dibandingkan impor maka sisanya adalah tabungan, yang mereka sebut dengan cadangan devisa.
Apabila Anda melihat data cadangan devisa di seluruh negara di dunia, 60 % cadangan devisa mereka adalah dalam bentuk Dollar. Pada tahun 2000 cadangan devisa negara-negara di dunia dalam  bentuk  Dollar adalah 70%,  jadi peranan Dollar menurun ; tetapi ketika AS memutuskan untuk merendahkan nilai Dollar, ini berpengaruh siginifikan bagi seluruh orang di dunia.
Ada contoh bagus lainnya, Alex. Kita amat concern dengan defisit neraca perdagangan dua negara Cina dan AS. AS mengalami defisit terhadap Cina, dan  kita membeli iPads demikian banyak dari Cina dan juga iPhones. Tetapi masalahnya adalah nilai tambah Cina terhadap iPhones hanya 6 %. Sedangkan 94% dari nilai tambah itu berasal dari Korsel, Jepang, dan Jerman. Toshiba membuat touchscreens, Korsel membuat processors, Jerman membuat komponen lainnya, dan selanjutnya.  Jadi membuat Dollar turun 50% terhadap Yuan hanya akan merubah harga iPhones hanya sekitar 3%, karena nilai tambah Cina hanya 6% saja.  Anda harus mendevaluasi Dollar terhadap semua orang. Anda harus melakukan devaluasi terhadap -Korsel, Euro, Jepang, dan Taiwan- seluruh negara dari seluruh rantai suplay- karena rantai suplay lebih rumit hari ini. Jadi inilah fenomena dunia saat ini. Saya suka mengatakan the Fed harus mengumumkan perang mata uang ke seluruh dunia.

Alex: Dengan sejumlah negara memegang cadangan devisa dalam bentuk Dollar, tidakkah mereka mempunyai kepentingan agar harga Dollar tetap tinggi? Apakah ini hanya bentuk kekhawatiran orang saja, dimana mereka melarikan asetnya ke dollar dan membantu menjaganya agar tetap kuat karena hanya dollar yang masih lebih baik diantara asset terburuk dalam pasar global? Atau ada dukungan dari negara-negara ini terhadap dollar selagi nilainya tinggi?

James: Well, inilah segala hal tentang perang mata uang. Negara-negara ini akan senang melihat nilai dollar yang kuat. Tentu saja mereka suka. Cina adalah contoh yang bagus. Cina memiliki cadangan devisa setara dengan $ 3Triliun. Sebesar $2 Triliun dalam bentuk Dollar AS. Beberapa dalam bentuk Euro dan beberapa dalam bentuk logam mulia, dan saham dan selanjutnya. ; tetapi sejumlah $ 2Triliun dalam bentuk Dollar, dan sebagain besar dalam bentuk Obligasi pemerintah AS (via Depkeunya) dengan berbagai bentuk. Jadi bayangkan jika kita melakukan devaluasi terhadap Dollar sebesar 10% terhadap Yuan. Maka dengan cadangan devisa mereka sebesar $ 2Triliun dalam bentuk Dollar, maka akan ada $ 200 Miliar transfer kekayaan dari Cina ke AS, jadi kita mengambil uang dari kantong mereka
Tentu saja, mereka (Cina) mengambilnya kembali dalam bentuk pencurian kekayaan intelektual dari AS sebesar $ 200 Miliar per tahun. Kita mencuri $ 200 Miliar dari Cina dalam perang mata uang , jadi kurang lebih imbang. Ini bisnis yang rumit, tetapi ini benar-benar bisnis.
Jadi tentu, negara-negara tersebut mempunyai kepentingan agar Dollar tetap kuat, atau setidaknya nilai Dollar yang stabil. Tetapi  desakan ini juga menimbulkan dorongan balik, AS mencoba melemahkan nilai Dollarnya agar bisa keluar dari tekanan utang.

Alex: Dan  seluruh negara-negara ini mencoba mendorong nilai dollar yang kuat dan  melemahkan nilai mata uangnya, untuk mendorong ekspor mereka.

James: Tentu.

Alex:  Apakah ada sesuatu yang bisa mengubah kebijakan ini? Apakah Anda dapat melihat sesuatu horison secara politis yang dapat merubah arah kebijakan AS, mencoba untuk menguatkan nilai Dollar mereka dan tetap berpihak pada kelas menengah?

James: Saya yakin tidak. Mitt Romney (pengusaha AS dan mantan Gubernur Massachusets 2003-2007) adalah pejuang mata uang yang lebih hebat dari Obama. Romney adalah satu dari seluruh kandidat Presiden AS-dan pada titik ini, Romney tampaknya akan keluar sebagai nominator-Romney adalah salah seorang yang menyerang Cina, dengan menyebutnya sebagai Manipulator mata uang. Lihat dia menyebut Cina sebagai manipulator mata uang, tetapi tidak ada negara manipulator mata uang  yang lebih besar daripada AS. Seluruh negara memanipulasi mata uang mereka. Ini bagian dari kebijakan. Tidak ada beda dalam hal kebijakan suku bunga, tingkat pajak, defisit anggaran. Nilai tukar hanyalah alat kebijakan lainnya. Jadi seluruh negara terlibat dalam masalah ini, tetapi AS adalah yang terbesar dan terbaik dalam memanipulasi mata uang di dunia. Kita adalah negara yang paling agresif dalam melakukan manipulasi mata uang.
Menyerang Cina hanya akan menimbulkan masalah lebih jauh, karena,sebagaimana yang saya katakan, kita mengalami defisit neraca perdagangan (gross) yang demikian besar dengan Cina dan dalam hubungan perdagangan, tetapi nilai tambah Cina cukup kecil. Memukul Cina mungkin baik dinilai dari sisi politis, tetapi buruk dari sisi ekonomi. Tetapi terlepas dari masalah ini Romney dan Obama secara umum sama.Tidak ada perbedaan di antara mereka, dan saya tidak melihat ada perubahan antara Volcker dan Reagan. Ingat dengan Volcker dan Reagan, kita punya kebijakan “King Dollar”. Ini adalah kebijakan nilai Dollar yang kuat. Setelah Nixon membawa kita melepaskan Gold Standard pada tahun 1971, kita mengalami ekonomi yang mengerikan selama 9 tahun, dimana harga minyak naik 4 kali lipat, inflasi di atas 50%, pasar modal hancur, tingkat pengangguran yang tinggi- itu adalah periode yang menghancurkan.   

No comments: