www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, December 30, 2020

10 Retail Terbesar di Amerika Bangkrut

Lebih dari 36 perusahaan retail mengajukan pailit di Amerika sepanjang 2020, termasuk perusahaan retail tertua negeri tsb.

Sebelum pandemi, beberapa perusahaan ini  timbul tenggelam untuk bertahan, namun covid 19 membuat sebagian besar tak mampu lagi berjalan. Kebijakan lockdown menghancurkan omset penjualan mereka.

Sekitar 60% perusahaan yang mengajukan pailit sepanjang 2020 memiliki aset lebih dari $100 juta Dollar.

Neiman Marcus, J.C. Penney, Ascena Retail Group dan Tailored Brands turut dalam barisan kebangkrutan perusahaan retail terbesar dalam sejarah - termasuk Sears, Toys dan Circuit City.

Di bawah ini adalah 10 kebangkrutan retail terbesar selama 2020 di Amerika, berdasarkan urutan aset dan utang pada saat pengajuan pailit. Daftar di bawah ini mengacu pada data pengajuan di pengadilan, S & P Global Market Inteligence dan konsultan BDO.

1. J.C. Penney
    Aset           : Lebih dari $5 miliar
    Utang         : Lebih dari $10 miliar
   Jumlah gerai saat pengajuan : 846

Setelah bergelut dalam bisnis selama lebih dari 100 tahun dan beberapa tahun terakhir mengalami kemunduran, akhirnya J.C Penney mengajukan pailit karena beban utang. Mereka bertahan di masa sebelum pandemi, namun covid 19 memperburuk keadaan.
J.C Penney mempekerjakan sekitar 90.000 pegawai- full time atau part time per Februari 2020, dan telah menutup lebih 150 gerai sejak pengajuan pailit, dan 15 lainnya menyusul pada Maret 2021.

Department store ini mendapat peluang pemilik baru yaitu Simon Property Group dan Brookfield Asset Management. Setelah negosiasi berbulan-bulan di pengadilan, akhirnya dua pemilik baru tsb mendapatkan Penney awal Desember 2020 dengan mempertahankan sekitar 60.000 pekerja. Namun masa depan Penney masih menunggu apakah orang-orang akan kembali ke mall untuk membeli pakaian, sepatu, atau tas. Dan tahun depan akan membuktikan perjuangan mereka.

2. Neiman Marcus
     Aset    : lebih dari $ 5 miliar
     Utang  : lebih dari $ 5 miliar
    Jumlah toko saat pengajuan : 67

Adalah department store berkelas lainnya yang mengajukan pailit awal Mei 2020 ini.
Setelah membayar miliaran dollar utang, mereke merombak susunan direksinya dengan membawa  Pauline Brown mantan direktur eBay, Chief Strategy Officer Kris Miller,  sedangkan Geoffroy van Raemdonck tetap sebagai CEO.

3. Guitar Center
     Aset    : lebih dari $ 1 miliar
     Utang  : lebih dari $ 1 miliar
    Jumlah  saat pengajuan : sekitar 300

Guitar Center memulai bisnisnya di Hollywood pada tahun 1950-an dengan menjual organ rumahan, kemudian tumbuh menjadi pemimpin di kelasnya. Namun pandemi mengubah kebiasaaan konsumen dari membeli langsung di toko menjadi memesan  melalui internet. Perusahaan dengan pegawai sekitar 13.000 orang ini akhirnya mengajukan pailit akhir November tahun ini. 

Perusahaan dan pemegang saham mencapai kesepakatan restrukturisasi dengan memangkas utang hampir $800 juta dan menambah modal hingga $165 juta.

4. Tailored Brands
     Aset    : lebih dari $ 1 miliar
     Utang  : lebih dari $ 1 miliar
    Jumlah  toko  saat pengajuan :  1.400

Tailored Brands pemilik Men's Wearhouse dan Jos.A.Bank mengajukan pailit di bulan Agustus, dengan tujuan mengurangi utang dan memperkuat modal yang tergerus akibat pandemi.
 
Kebijakan work from home berdampak pada berkurangnya penjualan jas dan dasi yang menjadi produk andalan mereka. Sebulan sebelum pailit, mereka mengumumkan penutupan sekitar 500 gerai. Mereka juga mengurangi sekitar 20% pegawai.

5. Ascena Retail
     Aset    : lebih dari $ 1 miliar
     Utang  : lebih dari $ 1 miliar
    Jumlah toko saat pengajuan  : 2.800

Perusahaan ini adalah induk dari Ann Taylor and Loft bediri tahun 1962 di Stamford, Connecticut AS. Berawal dengan nama Dressbarn, perusahaan ini berkembang menjadi retail pakaian wanita terbesar di Amerika. Namun penjualannya menurun dari hampir $ 7 miliar pada 2016 menjadi $5,5 miliar tahun 2019.

Ascena tetap berjuang agar hidup di bisnis ini, seiring para wanita beralih kepada retail pakaian H&M & Zara untuk pelayanan cepat, dan toko diskon TJ Maxx dan Ross Stores.

6.GNC
    Aset    : lebih dari $ 1 miliar
    Utang  : lebih dari $ 1 miliar
   Jumlah gerai saat pengajuan  : 2.633

Walaupun sudah mengurangi jumlah gerainya dan mengalihkan investasinya ke digital, GNC akhirnya mengajukan pailit bulan Juni lalu. GNC menyatakan bahwa pandemi hanya memperparah tekanan terhadap keuangan. Dalam masa pailit ini, GNC mempercepat penutupan gerainya dari 800 menjadi 1.200, sementara mereka mencari calon pemilik baru.

Pada bulan September hakim pengadilan pailit setuju menjual pabrik suplemen kesehatan dan vitamin yang berbasis di Pitsburg itu ke perusahaan farmasi Cina Harbin Pharmacheutical Group senilai $770 juta.

7. J.Crew Group
     Aset    : lebih dari $ 1 miliar
     Utang  : lebih dari $ 1 miliar
    Jumlah gerai saat pengajuan  : 491

Perusahaan fashion ini mengajukan pailit pada awal Mei, menjadikannya retail besar pertama yang mengajukan pailit di masa pandemi.

J.Crew berjuang melunasi utangnya yang besar dan tantangan penjualan seiring kritik karena salah dalam melayani  pelanggan setianya. Pada September perusahaan bangkit dari pailit dengan portofolio aset tidak berubah dengan 181 gerai J.Crew, 140 gerai Madewell Shops (merek dengan induk yang sama), dan 170 factory outlets. Kesepakatan restrukturisasi memotong utang perusahaan dan mengalihkan kepemilikan ke lembaga peminjam yang dipimpin oleh New York hedge fund Anchorage Capital Group.

8.Brooks Brothers
    Aset    :  $ 500 juta 
    Utang  :  $ 500 juta 
   Jumlah gerai saat pengajuan  : 244

Brook Brothers adalah salah satu retail busana tertua di Amerika yang mengajukan pailit di bulan Juli, akibat ekspansi perusahaan ke real estate terlalu mahal, dan pandemi mengubah selera mode pakaian pelanggan ke jenis busana lain.

Pada bulan September pengusaha mall Simon dan Authentic Brands Group mengakuisisi Brook Brothers senilai $325 juta dan berjanji tetap membuka 125 gerainya.

"Kami melihat peluang besar secara strategis mengembangkan merek ternama ini ke kancah global", kata Jamie Salter CEO Authentic Brand Group.

9. Stein Mart
     Aset    :  $ 500 juta hingga $ 1 miliar
     Utang  :  $ 500 juta hingga $ 1 miliar
     Jumlah gerai saat pengajuan  : 281

Perusahaan retail pakaian dan aksesoris ini mengajukan pailit pada bulan Agustus dan mulai melikuidasi 281 gerainya. Stein Mart bergelut dengan utangnya sebelum pandemi, dan penjualannya merosot sejak penutupan sementara pada musim semi.

Perusahaan investasi Retail Ecommerce Ventures (REV) mengambil alih hak properti intelektual Stein Mart awal Desember ini dalam lelang pengadilan senilai $6,08 juta. Dan situs SteinMart.com akan diluncurkan kembali awal 2021.

10. Pier 1 Imports
      Aset    :  lebih dari $ 400 juta
      Utang  :  lebih dari $ 250 juta 
     Jumlah gerai saat pengajuan  : 991

Perusahaan retail produk rumah tangga Pier 1 Import mengajukan pailit pertengahan Februari ini setelah bergelut dalam bisnis selama 60 tahun. Upaya mereka mendapatkan pemilik baru belum berhasil seiring pandemi merebak di bulan Maret, memaksa Pier 1 Import mengalami likuidasi total.

Namun karena merek Pier 1 Import masih bernilai, perusahaan REV yang baru saja membeli Stein Mart itu, membeli hak merek dagang, property intelektual, dan aset senilai $31 juta. Pemilik REV, Lopez menyatakan tidak berniat membuka kembali gerai-gerai Pier 1 Import saat ini.
REV juga memiliki Modell’s Sporting Goods, Dressbarn dan Linens ’n Things.
"Saya adalah pengagum Warren Buffet dengan strategi bisnisnya, yaitu membeli sesuatu yang sudah berjalan lebih baik dari membangun dari awal" kata Lopez

Sumber : cnbc.com



No comments: