www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Friday, December 4, 2020

Bank Sentral Uzbekistan Luncurkan produk Emas

Bank-bank sentral dunia mulai beralih atau mempromosikan emas sebagai lindung nilai (store of value)  dan mendorong emas masuk dalam sirkulasi moneter.

Bank Sentral Italia dalam laman website nya menjelaskan alasan investasi emas :
Gold has traditionally been used to measure the value of goods and was a means of payment in almost every ancient civilization, partly because it is extremely rare in nature and therefore scarce. (Emas sejak dahulu digunakan sebagai alat untuk menilai atau menimbang barang dan jasa serta berfungsi sebagai alat pembayaran hampir di seluruh peradaban kuno, sebagian alasannya karena sifat emas yang langka )

Sehingga ada pergeseran visi bank-bank sentral dunia dari penggunaan fiat atau mata uang kertas ke gold atau emas. Karena bank sentral menilai masa depan mata uang kertas suram.

Salah satunya adalah Bank Sentral Uzbekistan (CBU) yang baru-baru ini meluncurkan produk emas batangan 24 karat bersegel dengan kode QR yang bisa diverifikasi real time. Selama ini CBU hanya meluncurkan produk emas dalam momen peringatan tertentu saja dengan berat 1 troy ounce atau setara dengan 31 gr emas yang bagi rata-rata warganya terlalu mahal. Produk terbaru ini pecahannya lebih variatif mulai dari 5,10,20, dan 50gr.



Bank sentral Uzbekistan termasuk bank sentral yang pro gold terbukti dengan proporsi cadangan devisa dalam bentuk emasnya mencapai 57%. Bandingkan dengan proporsi cadangan devisa Indonesia dalam bentuk emas yang hanya 3,7% ( data per 14 Agustus 2020) dari total cadangan devisa.


No comments: