www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, December 2, 2020

Rasio Utang terhadap GDP terbaru dari Bank Sentral Jerman


Baru-baru ini Bank Sentral Jerman (Deutsche Bank) merilis riset terbaru mereka mengenai rasio utang dan pendapatan bruto suatu negara (debt to GDP ratio) periode Q4 (kwartal ke 4) 2019 hingga Q3 2020. Rasio debt to GDP ini berkaitan dengan kemampuan suatu institusi atau negara untuk membayar utangnya. Semakin besar angkanya, maka kinerjanya semakin buruk. Rasio ini juga menjadi pertimbangan investor untuk menanam modalnya di suatu negara. Hasil riset Bank Sentral Jerman amat mengejutkan, karena  tidak pernah terjadi sebelumnya (unprecedented level).

Ada 3 sekor yang dinilai yaitu rumah tangga, lembaga non finansial dan pemerintah. Jumlah negara yang dinilai 32 negara. Terdiri dari 7 negara Asia, 13 negara Eropa, 6 negara Amerika (utara dam selatan), kawasan lainnya 6 negara. Sayangnya Indonesia tidak termasuk objek penelitian.

Dari sektor rumah tangga 5 negara tertinggi rasio debt to GDP berturut-turut adalah Kanada, Selandia Baru, Malaysia, AS, dan Thailand. Sedangkan dari sektor lembaga non finansial adalah Kanada, Jepang, Cina, AS, dan 
Norwegia. Sedangkan sektor pemerintah 5 terbesar adalah Kanada, Jepang, AS, Inggris, dan Cina. Yang menarik dari sektor pemerintah dominan negara-negara maju dan "adidaya". Betapa pandemi menguras kemampuan fiskal mereka sehingga rasio utang terhadap GDP mereka tinggi. Angka ini juga bisa menjadi simbol resesi yang memang menerpa negara-negara selama pandemi.













No comments: