www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Friday, December 18, 2020

Kemiskinan Juga Mewabah di AS

Akibat pandemi tingkat kemiskinan naik tajam di Amerika. Selama 5 bulan terakhir sekitar 7,8 juta orang jatuh miskin. Terlebih ketika bantuan sosial pemerintah AS berkurang drastis baru-baru ini. Semula bantuan uang (paycheck) dari pemerintah adalah US$900 per minggu sejak akhir Maret hingga Juli, sejak Agustus hanya US$300 per minggu.

Tingkat kemiskinan naik menjadi 11,7% bulan November ini, atau meningkat 2,4% sejak Juni tahun ini berdasarkan data yang dirilis oleh para peneliti dari Universitas  Chicago dan Universitas Notre Dame. 

Kenaikan tingkat kemiskinan 2,4% dalam setahun adalah yang terbesar sejak Amerika mengukurnya 60 tahun yang lalu. Bahkan angka saat ini nyaris dua kali lipat dari masa krisis minyak tahun 1979-1980 menurut James X. Sullivan, seorang Profesor dari Universitas Notre Dame dan Bruce D.Meyer dari Universitas Chicago Harris School of Public Policy.

Sullivan dan Meyer membuat dashboard pendapatan dan kemiskinan terkait Covid 19 yang melacak seberapa besar warga AS yang jatuh di bawah garis kemiskinan di masa resesi ini. Angka garis kemiskinan  senilai US$ 26.200 (atau Rp366.800.000) per tahun yang terdiri dari satu keluarga dengan anggota 4 orang.

Ekonom menyatakan penyebab tingginya angka kemiskinan ini karena dua hal :
1. Jutaan orang tidak mendapatkan lapangan pekerjaan. 2. Bantuan pemerintah menurun drastis sejak musim panas tahun ini.

Sullivan mengatakan bahwa kemiskinan naik setiap bulan sejak Juni.

Kemiskinan saat ini lebih tinggi dibanding awal tahun ini. Sejak Juni kemiskinan naik di kalangan warga kulit hitam (naik 3,1% atau 1,4 juta orang), dan bagi warga Amerika dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas ke bawah naik 5,1% atau 5,2 juta orang.

Sumber : washingtonpost.com


No comments: