www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Thursday, April 9, 2020

Menggali Sumber Daya Ruang Angkasa



Senin (6/4) pekan ini Presiden Donald Trump mengeluarkan executive order (perintah langsung presiden terkait isu tertentu) yang membuka peluang siapa saja warga Amerika atau perusahaan untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan sumber daya luar angkasa untuk maksud komersial.

"Executive Order ini sebagai kebijakan Amerika untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya luar angkasa seperti air dan mineral-mineral tertentu untuk mendorong komersialisasi ruang angkasa  "  kata Scott Pace Asisten Deputi Presiden dan Sekretaris Eksekutif the National Space Council Senin (6/4) silam. 

Executive order yang berjudul  "Encouraging International Support for Recovery and Use of Space Resources" ini memberi hak bagi warga negara AS untuk menggali dan eksplorasi komersial serta recovery sumber daya yang ada di luar angkasa".

Departemen Dalam Negeri juga mendorong negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama. Langkah AS ini sesungguhnya bertentangan dengan the Moon Treaty tahun 1979, sebuah kesepakatan internasional yang  menyatakan bahwa seluruh eksplorasi sumber daya ruang angkasa untuk kepentingan non-sains mesti diatur dalam kerangka regulasi internasional. Namun Amerika tidak ikut menandatanganinya. 

"Ruang angkasa secara legal dan fisik adalah kawasan yang unik bagi aktivitas manusia dan Amerika Serikat tidak memandangnya sebagi suatu hal yang biasa bagi pandangan global" demikian salah satu isi executive order tsb. 

Ini bukan ide baru bagi Amerika, sebagaimana kongres AS (DPR di Indonesia) tahun 2015 lalu meloloskan Undang-Undang yang megizinkan individu dan perusahaan memanfaatkan sumber daya yang  ada pada bulan dan asteroid.

Executive Order ini dikeluarkan seiring dengan publikasi badan antariksa Amerika NASA mengenai rencana jangka panjang  Plan for Sustained Lunar Exploration and Development  dengan visi membagun "base-camp" di kutub selatan bulan. 

NASA juga sedang mempersiapkan misi ke planet Mars Juli 2020 mendatang untuk mengirim perseverance rover (helikopter ruang angkasa) ke planet Merah untuk mengumpulkan sampel dan melakukan eksperimen sains termasuk memproduksi oksigen dari karbondioksida. 

AS sendiri telah mendapat dukungan dari Kanada, Australia, Uni Emirat Arab,  dan Cina untuk misi ini, menurut laporan CNBC mengutip pejabat senior di gedung putih. 

Namun tidak semua pihak yang setuju dengan misi ini.  Kremlin (komplek pemerintah Rusia) melalui juru bicara Dmitri Peskov menyatakan Selasa (7/4)
"any kind of attempt to privatize space in one form or another - and I find it difficult to say now whether this can be seen as an attempt to privatize space - would be unacceptable.” (setiap upaya komersialisasi ruang angkasa dalam berbagai bentuknya tidaklah dapat diterima )"

Badan antariksa Rusia Roscosmos,  merilis pernyataan Selasa (7/4) yang mengkritik kebijakan tsb "Upaya-upaya mengambil alih ruang angkasa dengan perencanaan agresif secara de fakto berarti merebut teritori  planet lain yang mustahil mendorong negara-negara lain untuk ikut memanfaatkannya" kata Sergey Savelyev Direktur Deputi Roscomos urusan Hubungan Internasional.

Roscosmos juga berencana membangun stasiun yang sama pada dua dekade ke depan. 

Di samping untuk tujuan komersil Amerika Serikat juga mempunyai obsesi militer di ruang angkasa sebagaimana pernyataan pejabat militer mereka sbb :

" Kami akan menguasai target-target darat suatu hari nanti-kapal-kapal, pesawat-pesawat terbang, target-target daratan- dari ruang angkasa...Kami akan bertarung di ruang angkasa. Kami akan bertarung dari ruang angkasa dan kami akan bertarung ke dalam ruang angkasa." (Jendral Joseph Ashy, Panglima Komando Ruang Angkasa Amerika Serikat).

"Terkait dengan dominasi ruang angkasa, kami memilikinya, kami menyukainya, dan kami akan tetap mempertahankannya."(Keith R Hall, Asisten Sekretaris Angkatan Udara dari Angkatan Udara untuk Ruang Angkasa dan Direktur Kantor Pengamanan Nasional.)

Pada awal abad 21 , kekuatan ruang angkasa juga akan berkembang menjadi suatu medium peperangan yang terpisah dan setara...Munculnya sinergi superioritas ruang angkasa dengan superioritas darat, laut, udara akan mengarah kepada dominasi penuh di segala spektrum....Perkembangan pertahanan misil balistik yang menggunakan sistem dan perencanaan dari ruang angkasa menawarkan suatu tandingan bagi pesatnya WMD (Weapon Massive Destruction)...Ruang angkasa adalah suatu wilayah dengan kepentingan dan investasi komersial, sipil, internasional dan militer yang meningkat...Kontrol atas ruang angkasa adalah kemampuan untuk memastikan akses ke ruang angkasa , kebebasan beroperasi di dalam medium ruang angkasa, dan kemampuan untuk tidak melarang pihak lain untuk menggunakan ruang angkasa bila dibutuhkan.(Komando Ruang Angkasa Amerika Serikat : Visi 2020)

Terlepas dari kontroversi di atas,  Al Quran sendiri telah mendorong eksplorasi ruang angkasa dalam surat Ar Rahman (55) ayat 33 yang terjemahannya berbunyi : 
Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).

Sumber : Kitco News (Anna Golubova) 







 



No comments: